Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Silvanus Alvin
Dosen

Silvanus Alvin adalah dosen di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan penulis buku Komunikasi Politik di Era Digital: dari Big Data, Influencer Relations & Kekuatan Selebriti, Hingga Politik Tawa.

Potensi Metaverse dalam Komunikasi Politik

Kompas.com - 16/02/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

METAVERSE. Diksi tersebut menjadi kata kunci yang ramai dibicarakan belakangan ini. Mark Zuckerberg biang keladinya karena media sosial yang ia dirikan berubah nama, dari Facebook ke Meta. Namun, kehebohan tentang metaverse baru dimulai di Indonesia di pertengahan Desember 2021, tepatnya ketika Presiden Jokowi menyinggung hal tersebut.

Google Trends mencatat grafik pencarian kata kunci metaverse di Indonesia meroket hingga menyentuh titik klimaks. Bagi publik, istilah metaverse mungkin terdengar asing, tapi gambaran umumnya sudah pernah mereka lihat.

Penyuka Hollywood langsung dapat mengaitkan dengan film Ready Player One maupun serial Black Mirror di Netflix. Sementara, penyuka kartun jepang dapat mengasosiasikan ke serial Sword Art Online.

Baca juga: Apa Itu Metaverse dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Professor Stylianos Mystakidis dari Hellenic Open University di Yunani menjelaskan metaverse sebagai kehidupan post-reality yang dapat mempertemukan realitas fisik di ruang virtual maupun sebaliknya. Teknologi penunjang dari metaverse bisa berupa virtual reality (dunia nyata hadir di virtual) dan augmented reality (dunia virtual hadir di dunia nyata). Seorang individu pengguna metaverse akan mengalami hiperealitas yang mungkin dapat mengaburkan mana realitas dan mana yang tidak.

Pembicaraan mengenai metaverse ini tidak akan ada tanpa adanya pandemi Covid-19. Pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun, secara tidak langsung membuka jalan berkembangnya metaverse.

Aktivitas yang tadinya bisa dilakukan normal secara tatap muka harus dipindahkan ke dalam jaringan. Alhasil, percepatan dari pengembangan teknologi komunikasi dilakukan. Hal ini didukung pula dengan penetrasi internet yang tinggi.

Komunikasi politik melalui metaverse

Namun, yang tidak dapat diragukan adalah potensi besar yang dimiliki metaverse. Bertepatan dengan itu, sensus BPS 2020 menyatakan populasi Indonesia saat ini didominasi oleh Gen-Z (27,94%) dan Milenial (25,87%). Kedua generasi tersebut memiliki karakteristik yang sudah akrab dan mudah beradaptasi dengan teknologi. Interaksi sehari-hari dimediasi gawai sudah menjadi kebiasaan bagi dua generasi tersebut.

Dalam ranah komunikasi politik, media memegang peranan penting sebagai saluran bagi elite politik untuk berinteraksi dengan publik (pemegang hak pilih). Pemanfaatan new media selalu jadi kunci untuk memenangkan konstetasi politik tertentu. Mari kita menengok beberapa fakta sejarah keterlibatan new media dalam keberhasilan politik.

Di 2009, Barack Obama memanfaatkan kekuatan media sosial sebagai strategi utama komunikasi politiknya dan sukses mengantarkannya sebagai Presiden Amerika Serikat.

ilustrasi MetaverseDigital Trends ilustrasi Metaverse
Kemudian, pada 2014, kisah sukses politisi asal India Narenda Modi yang menjadi perdana menteri dengan menggunakan 3D hologram untuk bisa menjangkau sebanyak mungkin pemilih di India. Selanjutnya, pemakaian augmented reality (AR) yang membawa Muhammadu Buhari dan Osinbajo keluar sebagai presiden serta wakil presiden terpilih di Nigeria.

Komunikasi politik melalui metaverse juga sudah dieksplorasi di Pilpres Amerika 2020. Senada dengan argumentasi saya di awal bahwa pihak yang memanfaatkan new media akan keluar sebagai pemenang. Joe Biden adalah tokoh yang memanfaatkan metaverse sebagai strategi komunikasi politiknya untuk mengalahkan petahana Donald Trump.

Baca juga: Sebelum Era Metaverse Tiba, Mari Rapikan Kemampuan Komunikasi Virtual Kita

Biden berkolaborasi dengan sebuah aplikasi game yakni Fortnite dan melahirkan peta baru khusus untuk kampanye yang diberi nama Build Back Better with Biden. Strategi ini dianggap memiliki kedekatan emosional dengan pemilih usia muda dan menjadikan kampanye sebagai ajang yang menyenangkan.

Peluang di Indonesia

Bagaimana dengan negara kita? Indonesia akan melaksanakan pemilu serentak 2024. Potensi besar metaverse bisa dimanfaatkan dalam kampanye pilpres. Kandidat yang mampu mengadopsi dan memanfaatkan metaverse berpeluang keluar sebagai pemenang.

Hal ini menjadi keniscayaan karena gaya komunikasi politik old school sudah saatnya ditinggalkan. Pendekatan segar melalui metaverse dapat jadi jurus utama menarik simpati Gen-Z dan Milenial. Modal kampanye para kandidat pada akhirnya mayoritas harus dialokasikan ke pengembangan metaverse.

Lantas apa saja strategi komunikasi politik yang akan berubah? Pertama adalah kapasitas ruang. Sebelum pandemi Covid-19, kampanye akbar pilpres biasanya dilakukan di Gelora Bung Karno. Kapasitas 88 ribu pun akan dipenuhi oleh lautan manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com