KOMPAS.com - Kekuasaan atau power adalah kemampuan yang dimiliki seseorang atau kelompok untuk memengrauhi individu lain atau kelompok lain. Kekuasaan inilah yang menentukan siapa yang berhak dan pantas mengambil keputusan.
Kekuasaan yang berasal dari kewibawaan dan wewenang biasanya dimiliki oleh pemimpin negara, yang kemudian disebut kekuasaan politik. Sedangkan, kharisma dan kekuatan fisik biasanya dimiliki pemimpin organisasi, yang kemudian disebut kekuasaan sosial.
Kekuasaan bisa didapatkan dari berbagai macam sumber. Berikut sumber-sumber kekuasaan:
Secara umum, kekuasaan bersumber dari lima hal, yaitu:
Pengetahuan dan kekuasaan saling terkait satu sama lain. Pengetahuan sebagai sumber kekuasaan dibangun dalam kerangka pemahaman bahwa kekuasaan menghasilkan ilmu pengetahuan. Begitupun sebaliknya, pengetahuan membentuk hubungan kekuasaan.
Dalam masyarakat modern saat ini, pengetahuan menjadi kontrol atas alam yang dimungkinkan diperluas hingga ke wilayah terkecil.
Contohnya pengetahuan mengenai teknologi digital di era digital kini mampu melekatkannya pada siapa paling mahir menggunakannya untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Dialah yang kemudian berkuasa atas pemanfaatannya.
Baca juga: Teori Pembagian Kekuasaan Menurut Montesquieu
Kekayaan merupakan sumber kuasa dan memiliki pengaruh dalam masyarakat.
Semakin banyak kekuasaan politik seseorang, semakin besar bagian seseorang dalam kekayaan ekonomi. Begitupun sebaliknya, semakin besar bagian seseorang dalam kekayaan ekonomi, semakin besar bagiannya dalam kekuasaan politik.
Salah satunya adalah praktik money politik dalam pemilihan umum yang kian sulit dipisahkan. Semakin banyak kekayaan ekonomi yang dimilikinya, semakin besar pula peluangnya meraih kekuasaan.
Fakta politik menunjukkan bagaimana seorang penguasa atau pemimpin politik memiliki kekuasaan yang besar berkat jabatan yang ada padanya.
Jabatan sebagai kekuasaan berfungsi sebagai tempat meneguhkan diri. Pemimpin politik menginginkan agar kekuasaan yang dimiliki mendapat pengakuan dan legitimasi dari masyarakat untuk menguatkan otoritasnya.
Contoh paling nyata adalah seorang presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang berkulit hitam dan merupakan etnis minoritas memiliki kekuasaan amat besar karena jabatannya sebagai presiden.
Baca juga: Pembagian Kekuasaan Menurut John Locke dan Montesquieu
Ketika hukum menjadi sumber kekuasaan, maka akan mewujudkan moralitas terpuji baik bagi penguasan maupun yang dikuasai, mencegah pemerintahan yang sewenang-wenang, penguasa akan memerintah untuk kepentingan kesejahteraan umum.
Akan tetapi, dalam praktiknya, masih banyak hukum yang tidak berpihak kepada rakyat. Biasanya hadir dalam sistem pemerintahan otoriter. Hukum digunakan untuk membungkam dan menjerat lawannya.