Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLBHI Curiga Kekerasan di Wadas Sudah Direncanakan

Kompas.com - 12/02/2022, 15:58 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) curiga kekerasan yang dilakukan aparat pada warga di Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo telah direncanakan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur dalam diskusi virtual yang diadakan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) bertajuk Bekerjanya Hukum Represif - Belajar dari Kasus Wadas, Sabtu (12/2/2022).

“Kami sejak awal curiga kekerasan ini sudah direncanakan,” kata Isnur.

Baca juga: Walhi Bantah Pemerintah Telah Kantongi Izin Amdal dan IUP Desa Wadas

Diketahui viral di media sosial ratusan petugas gabungan TNI dan Polri yang masuk ke Desa Wadas, Selasa (8/2/2022).

Hal itu kemudian berujung pada penangkapan sejumlah warga Wadas oleh aparat kepolisian.

Isnur pun menyampaikan beberapa alasan yang mendasari pernyataannya. Pertama, pihak kepolisian sering melakukan patroli mulai Januari 2022.

“Di bulan Januari itu patroli semakin rutin dilakukan dan ada upaya-upaya pencopotan poster dan lain-lain,” jelasnya.

Baca juga: Ingin Segera Bertemu Warga Wadas, Ganjar: Kita Bisa Asoy Lagi...

Pada awal bulan Februari, lanjut Isnur, akses menuju Desa Wadas sulit ditembus. Sebab, aparat melakukan penjagaan tidak hanya di kampung tapi juga pada setiap gang.

“Jadi ini pengkondisian masuk ke lapangan (Desa Wadas). Bahkan ada pemberitaan setiap yang mau masuk, bukan hanya pihak LBH, tapi warga yang mengangkut logistik, kebutuhan dagangan, kebutuhan makanan, dilarang. Harus dengan swab, jadi pandemi dijadikan alasan orang yang mau masuk ke warga,” papar dia.

Alasan kedua, kata Isnur, adalah tidak ditemukannya indikasi ada upaya warga untuk menyerang aparat dengan senjata tajam.

Sebaliknya, polisi malah menangkapi warga di masjid dan rumah-rumah.

“Jadi bukan kemudian warga ini menghadang, menyiapkan senjata tajam untuk menyerang kepolisian. Kita belum melihat itu, tidak ada itu,” tuturnya.

Baca juga: Komnas HAM Minta Warga Wadas Tak Ditekan Saat Berdialog

Terakhir Isnur menduga bahwa kerusuhan yang terjadi di Desa Wadas sudah didesain lebih dulu.

Sebab, ratusan aparat memasuki Desa Wadas dengan sejumlah orang tanpa seragam.

“Entah apakah itu aparat, atau mungkin preman. Tapi mereka beriringan,” ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com