Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas U23 Mundur dari Piala AFF, Ketua Komisi X Singgung Kebijakan PSSI

Kompas.com - 11/02/2022, 22:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyayangkan mundurnya Tim Nasional (Timnas) sepak bola U-23 Indonesia dari ajang Piala AFF.

Meskipun ajang ini tidak masuk kalender resmi FIFA, namun dinilai sangat penting sebagai pemanasan Timnas yang akan berlaga di Sea Games Hanoi 2022.

“Kami tentu menyayangkan keputusan mundurnya Timnas Sepak Bola kita dari ajang Piala AFF U-23. Dalam pandangan kami turnamen ini sangat penting bagi persiapan timnas kita yang akan berlaga di Sea Games 2022 dan Piala AFF senior yang juga rencananya digelar tahun ini juga,” kata Syaiful Huda dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).

Huda menuturkan, jika dilihat dari kondisi obyektif, alasan Timnas U-23 mundur dari Piala AFF memang masuk akal.

Baca juga: Kronologi Timnas Indonesia Batal Ikut Piala AFF U23: STY Tak Enak Badan Sebelum Ajukan Pembatalan

Alasannya karena tujuh pemain dinyatakan positif Covid-19, sedangkan empat pemain menunggu inkubasi karena satu kamar dengan yang terpapar Covid-19.

Kemudian, lanjut Huda, ada tiga pemain yang mengalami cedera.

"Jadi total ada 13 pemain yang bermasalah dengan kondisi tersebut, tentu tidak mungkin kalau dipaksakan mengikuti turnamen," ujarnya.

"Jadi sebenarnya alasan mundurnya bisa diterima. Namun pertanyaannya kenapa sampai terjadi situasi yang digambarkan oleh pelatih Timnas Shin Tae Yong begitu buruk,” lanjut dia.

Politikus PKB tersebut menilai, situasi tak ideal Timnas terjadi karena kebijakan PSSI yang tak segera mengambil langkah antisipatif terkait penyelenggara kompetisi di tengah pandemi.

Akibatnya banyak pemain yang akhirnya terjangkit Covid-19 dan memengaruhi persiapan Timnas.

“Situasi yang tidak ideal yang dihadapi Timnas saat ini tentu bukan terjadi begitu saja, tetapi ada rentetan di waktu-waktu sebelumnya. Saya menilai federasi kurang bisa mengantisipasi penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi,” nilai Huda.

Dia mengatakan tingginya jumlah pemain yang terpapar Covid-19 dan padatnya jadwal kompetisi membuat kualitas kompetisi menjadi ala kadarnya.

Menurut Huda, harus ada evaluasi menyeluruh agar kompetisi tetap berjalan dan pemain tetap sehat serta bugar meskipun di tengah pandemi.

“Mungkin saat ini perlu ditinjau lagi pelaksanaannya apakah masih efektif atau perlu ada penyesuaian agar sesuai dengan perkembangan yang ada misalnya varian Omicron ini punya karakter cepat menular dengan tingkat risiko kefatalan lebih rendah," jelas dia.

Dia pun menekankan agar Timnas memikirkan mekanisme antisipasi yang berbeda antara Varian Delta dan Omicron saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com