Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 Anak, Orangtua Diminta Jangan Lengah

Kompas.com - 10/02/2022, 15:45 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan jumlah kasus infeksi Covid-19 di kalangan anak-anak 0-18 tahun di tengah penyebaran varian Omicron salah satunya diduga terjadi akibat kelengahan para orangtua.

Menurut epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman, salah satu faktor yang diduga memicu lonjakan itu ketika orangtua lengah dalam penerapan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi). Selain itu, anak-anak berusia di atas 6 tahun belum melakukan vaksinasi.

"Banyak orangtua yang abai dalam menerapkan 5M dan anaknya belum divaksinasi," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Selain itu, Dicky mengatakan, sikap orangtua yang mengajak anak-anak bepergian atau melakukan aktivitas dengan risiko tinggi dinilai menjadi pemicu lonjakan kasus infeksi Covid-19 di tahun ketiga masa pandemi. Sebab, saat ini varian Omicron yang lebih cepat menular tengah menyebar luas.

Baca juga: IDAI Tak Sarankan Orang Tua Bawa Anak ke Tempat Keramaian Selama Lonjakan Kasus Covid-19

"Ditambah lagi di tahun ketiga ini orangtua membawa anak jalan-jalan ke mal. Karena orangtua jenuh yang jadi korban anak karena dibawa ke aktivitas berisiko tinggi," ucap Dicky.

Buat menekan peluang anak-anak terinfeksi Covid-19, Dicky menyarankan supaya para orangtua tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, dia juga menganjurkan bagi orangtua yang mempunyai anak-anak berusia di atas 6 tahun supaya segera melakukan vaksinasi.

Di samping itu, Dicky berharap untuk sementara kegiatan pembelajaran kembali dilakukan secara daring (online). Dia juga meminta para orangtua belajar melakukan deteksi dini buat mengantisipasi jika anak terpapar Covid-19.

"Ini harus dipikirkan, jangan menganggap anak dibiarkan terpapar, anak tidak berisiko itu berbahaya. Menambah literasi penting dilakukan kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah tentang proteksi anak ini," ujar Dicky.

Baca juga: IDAI: Kasus Covid-19 pada Anak Naik 10 Kali Lipat dari Januari 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com