JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Senin (7/2/2022), total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia mencapai 4.515 kasus.
Nadia mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 1.819 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) dan 2.008 berasal dari transmisi lokal.
"Kasus Omicron yg dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 4.515. Terdiri dari PPLN 1.819, transmisi lokal 2.008 dan masih diverifikasi 688," jelas Nadia kepada Kompas.com.
Baca juga: Kasus Kematian akibat Covid-19 Terus Meningkat 5 Hari Terakhir
Adapun per hari ini, pemerintah melaporkan penambahan 26.121 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan penambahan kasus baru tersebut, total kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini mencapai 4.542.601.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengungkapkan, saat ini sebagian kasus Covid-19 di seluruh Indonesia adalah varian Omicron.
Deteksi varian Omicron dengan menggunakan reagen khusus menurut dia saat ini hanya dibutuhkan untuk mendeteksi pola penyebaran.
Baca juga: Di Balik Narasi Ringannya Omicron
Untuk diketahui, reagen PCR adalah metode mendeteksi Covid-19 dengan metode S-gene target failure (SGTF) yang dapat memberikan indikasi awal pada hasil positif Covid-19 Omicron dalam waktu 4-6 jam.
"Reagen khusus itu memang dibutuhkan untuk identifikasi Omicron, tapi sekarang karena sebagian besar saya rasa di seluruh Indonesia sudah Omicron ya tidak diperlukan lagi karena kita hanya perlu untuk menghitung, melihat deteksi penyebarannya seperti apa," jelas Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.