Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Tersangka Korupsi, Golkar Diminta Evaluasi Internal

Kompas.com - 07/01/2022, 21:14 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman meminta Partai Golkar melakukan evaluasi internal.

Hal itu menyusul ditangkapnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tertangkapnya Pepen menambah daftar Kader Partai Golkar yang terjerat perkara korupsi.

“Harusnya ini jadi evaluasi internal Partai Golkar mengapa banyak kadernya terjerat kasus korupsi,” sebut Zaenur pada Kompas.com, Jumat (7/1/2022).

Evaluasi internal itu, lanjut Zaenur, harus dilakukan Partai Golkar dengan menanamkan nilai-nilai integritas pada para kadernya.

Baca juga: Nasib Warga Bekasi, Wali Kota dan Bupati Sama-sama Terjerat Korupsi...

Selain itu Zaenur, berharap Partai Golkar tegas menegakkan kode etik partai untuk mencegah terjadinya berbagai pelanggaran.

“Penegakan etik internal partai harusnya dapat menekan terjadinya pelanggaran-pelanggaran, bahkan jika pelanggaran itu terkait urusan pidana,” katanya.

Zaenur berpandangan, Partai Golkar mesti melakukan pembenahan mulai dari hulu.

“Perbaikan dengan cara memperbaiki kaderisasi, pendidikan politik yang berintegritas, meningkatkan penegakan kode etik dan memastikan kedepan kadernya tidak lagi menjadi pelaku tindak pidana korupsi,” pungkas dia.

Adapun beberapa pelaku korupsi diketahui merupakan kader Partai Golkar.

Seperti mantan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial, mantan Ketua DPR Azis Syamsuddin, mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Bupati Kuantan Singingi nonaktif Andi Putra, dan terakhir Rahmat Effendi.

M Syahrial dinyatakan bersalah dan telah divonis 2 tahun penjara terkait perkara pengurusan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia disebut memberi suap Rp 1,695 miliar pada eks penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan rekannya Maskur Husain.

Sementara itu Azis Syamsuddin juga terjerat perkara yang sama dan masih menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Baca juga: Kaget Rahmat Effendi Terjerat Kasus Korupsi, Anggota F-Golkar DPRD Bekasi: Beliau Mentor Kami

Alex Noerdin ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung atas kasus dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh BUMD Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE).

Sedangkan Andi Putra menjadi tersangka dugaan suap perpanjangan izin hak guna usaha (HGU) sawit di Kabupaten Kuansing, Riau.

Terakhir, Pepen diduga terlibat dalam perkara pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com