Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang Surplus Selama 19 Bulan, Jokowi: Belum Pernah Kita Seperti ini

Kompas.com - 03/01/2022, 11:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kondisi pemulihan ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat.

Salah satunya terindikasi dari neraca perdagangan Indonesia yang terus mengalami surplus selama 19 bulan.

"Kalau kita lihat berkaitan pemulihan ekonomi kita cukup kuat. Neraca dagang kita surplus 34,4 miliar dollar AS, dalam 19 bulan surplus terus," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Buka Perdagangan Bursa 2022, Jokowi Mengingat Kengerian Lonjakan Kasus Covid-19

"Belum pernah kita mengalami seperti ini. Ekspor kita juga naik year on year 49,7 persen. Impor juga naik, bahan baku, bahan penolong 52,6 persen," ungkap dia.

Jokowi lantas menjelaskan penyebab ekspor Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan.

Salah satunya karena pemerintah sudah berhenti melakukan ekspor bahan mentah atau raw material berupa nikel.

Sebelum dihentikan, neraca dagang mengalami surplus sekitar 1-2 miliar dollar AS.

"Lalu akhir tahun kemarin hampir 21 miliar dollar AS atau 20,8 miliar dollar AS," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Resmi Perpanjang Status Pandemi Covid-19 di Indonesia

"Saya kira keberanian kita menstop itu hasilnya kelihatan. Oleh karena itu kita lanjutkan stop (ekspor) bauksit, timah dan lain-lain," lanjut dia.

Oleh karena itu, kepala negara menekankan hilirisasi kini menjadi kunci kenaikan neraca ekspor Indonesia.

"Dan kalau kita lihat ranking competiveness kita juga naik 3 peringkat. Dalam posisi 2021 kita patut syukuri. Bisnis kita di 37, lalu digital bisnis 53. Ini naik 3 peringkat semuanya," tambah Jokowi.

Presiden mengungkapkan, indikator konsumsi dan indiator produksi Indonesia juga mengalami penguatan.

Pada Maret 2021, keyakinan konsumen sebesar 113,8 persen. Lalu pada November 2021 sudah kembali ke 118,5 persen.

Baca juga: Jokowi: Timnas Indonesia Sudah Berjuang dengan Gigih, Saya Tetap Bangga

Kemudian spending index juga sudah naik ke 102,5 persen dan purchasing manager index manucafture sudah mengalami kenaikan dari 51 persen ke 53,9 persen.

"Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan. Angka-angka seperti ini harus kita lihat. Harian saya dapat angka-angka seperti ini," tambah presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com