Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Batasi Aktivitas Saat Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 24/12/2021, 08:39 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian mengimbau masyarakat membatasi aktivitas saat perayaan Hari Natal dan Tahun Baru demi mencegah perluasan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron.

"Meminta masyarakat merayakan libur Natal dan tahun baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta tanpa kerumunan," kata Tito dalam keterangan pers, Jumat (24/12/2021).

Menurut Tito, salah satu protokol kesehatan yang tidak boleh diabaikan masyarakat yaitu memakai masker.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Kota Bogor Berlakukan Ganjil Genap pada Jumat-Minggu

 

Pesan ini senada dengan pernyataan Presiden Joko Widodo.

"Strategi yang pertama adalah tetap untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama pakai masker," kata dia. 

Selain itu, Tito meminta agar perayaan Natal dan tahun baru tidak menimbulkan kerumunan yang berisiko menimbulkan penularan Covid-19.

Hal ini juga ditegaskan dengan terbitnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 yang berlaku mulai tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Baca juga: Khofifah: Jangan Rayakan Libur Natal dan Tahun Baru Berlebihan

Inmendagri itu antara lain mengatur agar perayaan tahun baru 2022 dilakukan masing-masing atau bersama keluarga dengan menghindari kerumunan, seluruh alun-alun ditutup sementara, larangan pawai, arak-arakan tahun baru, dan acara "old and new year" dilarang baik terbuka maupun tertutup yang berisiko menimbulkan kerumunan.

"Tidak terjadi kerumunan besar, pesta-pesta, dan lain-lain, apalagi melebih 50 orang. Selama periode 24 Desember sampai dengan 2 Januari, tidak ada pesta kembang api yang memancing kerumunan masyarakat, alun-alun juga tidak boleh dibuka. Tutup, sehingga kita merayakan Natal dan tahun baru dalam kondisi tanpa kerumunan yang berlebihan dan kemudian menghindar dari penularan," ucap dia.

Baca juga: Arus Mudik Natal dan Tahun Baru Diprediksi Berlangsung pada 24 Desember-2 Januari

Bersamaan dengan itu, Tito mengatakan, pemerintah juga terus menggenjot percepatan vaksinasi, terutama bagi daerah yang cakupan vaksinasinya masih relatif rendah.

Hal itu dilakukan sebagai upaya melindungi masyarakat dari gejala berat penularan Covid-19, termasuk dalam membangun herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Percepatan vaksinasi supaya masyarakat terlindungi," ucap dia.

Tito juga meminta tokoh masyarakat berperan dalam menekan penyebaran dan penularan Covid-19.

Dia berpendapat, tokoh masyarakat sangat berperan dalam mendorong masyarakat melakukan vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan, serta mematuhi aturan pemerintah dalam melaksanakan perayaan Natal dan tahun baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com