JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Indonesia diwajibkan menjalani karantina. Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona di Tanah Air, utamanya varian Omicron.
Mengacu pada Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 25 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19, masa karantina berlangsung selama 10 atau 14 hari, tergantung negara asal kedatangan.
WNI yang pernah tinggal dan atau mengunjungi dalam kurun waktu 14 hari sejumlah negara yakni Afrika Selatan, Botswana, Hongkong, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia Eswatini dan Lesotho diwajibkan karantina selama 14×24 jam.
Baca juga: Cerita WNI yang Diminta Bayar Rp 8,2 Juta dan Menunggu Berjam-jam untuk Karantina...
Sementara, WNI yang baru pulang dari negara-negara di luar negara tersebut wajib menjalani karantina selama 10×24 jam.
Karantina pelaku perjalanan luar negeri dilakukan di wisma yang disediakan pemerintah, atau hotel yang bekerja sama dengan pemerintah.
Lokasi karantina ini ditentukan beradasar kelompok pelaku perjalanan luar negeri.
Masih mengacu pada SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 25 Tahun 2021, kelompok karantina pelaku perjalanan luar negeri di bagi menjadi dua:
Baca juga: Aturan Karantina bagi WNI yang Baru Pulang dari Luar Negeri
Merujuk pada aturan yang berlaku, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa wisatawan tidak masuk ke dalam kriteria PMI, pelajar atau mahasiswa, atau pegawai pemerintah.
Oleh karena itu, WNI yang baru kembali ke Tanah Air sepulang dari perjalanan wisata wajib karantina di hotel berbayar.
"Untuk WNI atau WNA lainya termasuk wisatawan dapat memanfaatkan hotel rekomendasi Satgas Covid-19 yang sudah seharusnya dipesan sebelum kembali ke Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: Aturan Karantina di Indonesia untuk WNA dari Luar Negeri
Menurut Wiku, besaran biaya karantina pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Indonesia ditetapkan berdasarkan standar keuangan pemerintah.
"Terkait dengan biaya karantina pemerintah telah menyesuaikan dengan dana yang dibutuhkan untuk sesuai dengan standar keuangan pemerintah," ujarnya.
Dengan pemberlakuan biaya tersebut, Wiku meminta masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan luar negeri di masa pandemi.
"Selama masa pandemi untuk masyarakat yang menempuh perjalanan ke luar negeri karena alasan mendesak harap mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan untuk karantina wajib tersebut," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.