Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mendagri Usulkan Tambahan DID dan DAU untuk Daerah dengan Capaian Vaksinasi 70 Persen

Kompas.com - 20/12/2021, 17:12 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan mengusulkan tambahan dana insentif daerah (DID) dan dana alokasi umum (DAU) untuk daerah yang memenuhi target 70 persen vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

“Bagi daerah yang telah memenuhi target, akan kami usulkan kepada (Kemenkeu) untuk diberikan tambahan dana berupa DID dan DAU," ujarnya dilansir dari siaran pers Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Sabtu (18/12/2021)

Sebaliknya, lanjut Tito, bagi daerah yang tidak mencapai target 70 persen vaksinasi Covid-19 akan diberikan evaluasi berupa teguran dan sanksi berupa disinsentif atau tidak akan diberikan tambahan dana insentif daerah.

Baca juga: Belum Capai Target 70 Persen Vaksinasi, Banyuwangi Masih Masuk PPKM Level 2

Sebab, daerah dengan angka capaian vaksinasi Covid-19 yang rendah akan mempengaruhi angka rata-rata nasional.

Tito mencontohkan, salah satu daerah dengan angka capaian vaksinasi masih di bawah 70 persen yaitu Sumatera Barat (Sumbar).

“Dari laporan kondisi tersebut, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) minta agar vaksinasi Covid-19 ditingkatkan. Kedatangan saya ke seluruh daerah di Indonesia, terutama yang memiliki capaian vaksinasi masih rendah merupakan tugas langsung dari Presiden," katanya.

Baca juga: Wapres Ingatkan Pelaksanaan 3T dan Vaksinasi Covid-19 Ditingkatkan

Lebih lanjut Tito menjelaskan, Presiden Jokowi juga menugaskan Menteri Kesehatan (Menkes), Kapolri, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), dan Jaksa Agung bersama stakeholder bergerak mendorong percepatan vaksinasi.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Reisa Reisa Broto Asmoro mengatakan, masyarakat harus didorong segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara penuh. Terlebih dengan adanya temuan varian Omicron di Indonesia.

Menurutnya, vaksinasi dosis lengkap dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi infeksi varian baru tersebut.

Baca juga: Percepatan Vaksinasi Dosis Lengkap Dibutuhkan untuk Antisipasi Omicron

"Ditemukannya varian Omicron di indonesia harus membuat kita semakin segera mendapatkan perlindungan penuh, yakni dengan dua kali vaksinasi (Covid-19)," ujar Reisa dalam keterangan pers secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/12/2021).

Oleh karena itu, lanjut dia, vaksinasi jangan sampai ditunda apalagi tidak dilanjutkan sama sekali.

Sebab, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan bahaya virus SARS-CoV-2 beserta berbagai mutasinya masih mengintai.

“Vaksin Covid-19 telah terbukti melindungi tubuh dari potensi sakit berat yang menimbulkan kondisi kegawatdaruratan,” ucap Reisa.

Baca juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Penting untuk Orang Dewasa maupun Anak-anak?

Selain vaksinasi, pemerintah juga selalu mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya perlindungan ganda.

Adapun prokes yang dimaksud harus sesuai himbauan Satgas Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Mendagri Ancam Beri Sanksi ke Daerah yang Cakupan Vaksinasinya Rendah".

Penulis: Dian Erika Nugraheny | Editor: Nursita Sari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com