Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Memproses Izin Penggunaan 3 Jenis Vaksin Covid-19 untuk Booster

Kompas.com - 15/12/2021, 10:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah memproses izin penggunaan terhadap tiga jenis vaksin Covid-19 untuk penguat atau booster.

Tiga jenis vaksin tersebut yakni vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan Coronavac atau Sinovac.

"Sebagai vaksin booster Covid-19, secara homologous juga sudah berproses. Ada tiga vaksin yang sudah berproses, jadi artinya menggunakan data dari uji klinik yang dilakukan di luar negeri," kata Kepala BPOM Penny Lukito, dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Studi di AS: Tanpa Dosis Booster, Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Omicron

Penny mengatakan, ketiga jenis vaksin tersebut disiapkan untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) homologus untuk usia 18 tahun ke atas.

Sementara itu, vaksin Sinopharm juga disebut tengah berproses diajukan sebagai vaksin booster.

Hanya saja, vaksin itu masih dalam tahap pra-registrasi atau dikatakan masih jauh untuk waktu mendapatkan izin penggunaannya.

Kendati demikian, Penny berharap tiga vaksin itu mendapatkan izin penggunaan pada Desember ini.

"Dalam bulan Desember ini, saya kira sudah kita minta untuk segera dikejar ya. Terutama untuk bagaimana melengkapi data yang ada. Sehingga sebelum rencana pemerintah untuk Januari 2022 bisa, kita segera mengeluarkan EUA pada bulan Desember ini," ucap Penny.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Kelompok Rentan Wajib Mendapatkan Vaksin Booster

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berharap penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster bisa dimulai pada 2022.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, prioritas vaksin booster diberikan kepada lansia.

"Untuk vaksin booster kita berharap agar ini sudah dapat kita lakukan pada 2022 sesuai rekomendasi ITAGI," ujar Nadia, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/11/2021).

Sementara itu, kata Nadia, Indonesia masih perlu memprioritaskan cakupan vaksinasi lengkap pada populasi yang menjadi sasaran target vaksinasi.

Nadia menjelaskan, pemberian booster dapat dilaksanakan setelah cakupan vaksinasi dosis kedua telah mencapai 50 persen dari target.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com