JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN tengah membentuk sebuah lembaga investasi bernama Merah Putih Fund.
Bila saat ini Indonesia memiliki Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia Investment Authority (INA) yang mengurus investasi untuk proyek-proyek besar, Merah Putih Fund dibentuk untuk mendanai calon-calon unicorn yang ia sebut sebagai soonicorn (soon to be unicorn).
"Salah satunya kalau dari BUMN kita membuat Merah Putih Fund, ini fokus pada soonicorn, calon unicorn," ujar Erick dalam acara Peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di JCC Senayan, Jakarta (15/12/2021).
Baca juga: Erick Thohir : Tantangan Dunia Seperti Film Marvel
Adapun unicorn merupakan perusahaan rintisan dengan nilai valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14 triliun.
Sementara itu, menurut Erick, soonicorn merupakan perusahaan-perusahaan kecil yang valuasinya baru mencapai kisaran 100 juta dollar AS hingga 200 juta dollar AS.
"Kita berharap bisa masuk ke ekosistem pendanaan ini. Karena kita sudah mengajak SWF INA untuk masuk yang lebih besar, untuk unicorn jadi decacorn. Inilah ekosistem yang kita harapkan menjadi kekuatan sendiri ke kita," ujar Erick.
Upaya menumbuhkan perusahaan-perusahaan rintisan yang masih berkembang, menurut dia, adalah jawaban atas ekosistem global yang terus berubah pula.
Saat ini, dunia sedang menghadapi tekanan dari perubahan rantai pasok, globalisasi pasar kian terbuka, serta disrupsi perekonomian yang bisa menggantikan peran manusia di beberapa sektor pekerjaan.
"Belum lagi tekanan di bidang kesehatan yang membuat kita kehilangan tokkoh-tokoh besar dalam waktu sekejap. Dan untuk membntuk tokoh-tokoh itu perlu waktu 20 hingga 30 tahun," kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir Resmikan Merah Putih Fund, Jembatan Perusahaan Indonesia Kembangkan Startup
Dengan berbagai perubahan tersebut, Erick mengatakan, Indonesia harus memiliki ekosistem dan road map sendiri.
Jangan sampai, potensi-potensi yang dimiliki oleh start up-start up kecil kemudian justru diambil alih oleh asing.
Karena itulah, dia membentuk Merah Putih Fund agar BUMN bisa berinvestasi di sektor digital dan mendorong perusahaan rintisan nasional bisa tumbuh lebih cepat.
“Jangan marah kalau start up besar dikuasai asing, karena kita tidak punya komitmen sama generalisasi Indonesia, karena itu kita galang kekuatan hanya untuk menggalang pertumbuhan ekonomi bangsa,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.