Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Pemberantasan Korupsi, Pengangguran, dan Kemiskinan Jadi Rapor Merah Jokowi-Maruf

Kompas.com - 13/12/2021, 09:20 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendapatkan rapor merah terkait pemberantasan korupsi dan penanganan pengangguran serta kemiskinan.

Hal ini berdasarkan hasil survei Indopol Survey and Consulting pada 17 hingga 19 November 2021.

"Rapor merah pemerintahan Jokowi-Maruf Amin di mata publik dalam hal pembarantasan korupsi dan penanganan pengangguran dan kemiskinan," ujar Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto, dikutip dari siaran pers, Minggu (12/12/2021).

Baca juga: Survei Indopol: Elektabilitas PDI-P Tertinggi, Disusul Gerindra dan Golkar

 

Kendati demikian, terdapat lima hal positif di mata responden dari Jokowi dan Maruf, sebagaimana temuan lain yang dilaporkan Indopol.

Kelima hal tersebut meliputi, pertama dalam hal menjaga toleransi kehidupan beragama dan kedua dalam hal ketersediaan BBM dan listrik.

Ketiga, dalam hal penanganan Covid 19, keempat dalam hal pelayanan publik, dan kelima dalam hal pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, air bersih dan lain-lain.

Sementara, angka kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Maruf sebesar 60,50 persen, dengan penilaian cukup puas dan sangat puas.

Menurut Ratno, nilai kepuasan ini terkonfirmasi dengan penilaian publik terhadap kesesuaian janji-janji politik Jokowi-Maruf pada saat kampanye.

"Yakni sebesar 54,79 persen dan penilaian publik terhadap keberhasilan pemerintahan Jokowi-Maruf yang biasa saja sebesar 38,78 persen dan yang berpendapat sudah bagus sebesar 32,36 persen," kata Ratno.

Baca juga: Survei Indopol, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Disebut Layak Jadi Pemimpin 2024

Adapun survei ini melibatkan 1.230 responden dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Ratno mengemukakan, sumber dana dalam survei itu berasal dari anggaran mandiri dan dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah kampus.

"Sementara kami memberi reward ke mahasiswa atau surveyor bisa lebih murah dari biasanya survei dilakukan. Sehingga biaya mandiri yang kami keluarkan relatif murah," kata Ratno saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu malam.

Ratno menambahkan, Indopol saat ini sudah terdaftar di Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com