Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19, Satgas Imbau Masyarakat Tingkatkan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 13/12/2021, 06:00 WIB
Kristian Erdianto

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus Corona.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, skor kepatuhan masyarakat dalam menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun) terus menurun sejak November 2021.

"Ini perlu segera direspons oleh satgas daerah agar kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan 3M tidak turun terus, dan bahkan meningkat kembali seperti kondisi sebelumnya," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi, dalam keterangan pers, Minggu (12/12/2021), dikutip dari Antara.

Baca juga: Indonesia Terima Vaksin AstraZeneca dan Pfizer lewat Jalur Covax

Sonny menuturkan, tingkat disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M  menjadi kunci utama pencegahan penularan Covid-19.

Indonesia telah berhasil menurunkan kasus aktif maupun kasus harian selama 150 hari sejak puncak kasus harian tertinggi pada 15 Juli 2021.

Hal tersebut tidak terlepas dari laju vaksinasi yang cepat dan terus meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M.

Bahkan sepanjang Oktober, skor kepatuhan konsisten di atas angka 8 (rentang skor 1-10). Kepatuhan memakai masker di angka 8,23, diikuti kepatuhan mencuci tangan 8,09 dan skor kepatuhan menjaga jarak 8,03.

Sedangkan, sepanjang November skornya turun di angka 7,86 untuk memakai masker, 7,85 untuk menjaga jarak, dan 7,91 untuk mencuci tangan.

Tren penurunan terus berlanjut pada Desember. Sejak 1 hingga 11 Desember, skor kepatuhan memakai masker turun menjadi 7,74 dan hampir serupa untuk skor kepatuhan menjaga jarak serta mencuci tangan.

"Meskipun skor kepatuhan saat ini masih jauh lebih baik dibanding periode Desember tahun 2020 lalu, namun kita harus segera berupaya maksimal agar tidak terus menurun, mengingat mobilitas penduduk meningkat menjelang libur Natal-Tahun Baru ini," ujar Sonny.

Baca juga: Menkominfo: Tertib Protokol 3M dan Siap di Vaksin, Kunci Penanganan Pandemi Covid-19

Dashboard Monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan bahwa selama periode 1 hingga 11 Desember 2021, masih terdapat 59 kabupaten/kota yang kurang dari 75 persen penduduknya memakai masker.

Sedangkan kabupaten/kota di mana kurang dari 75 persen penduduknya yang menerapkan jaga jarak mencapai 75 daerah.

Sonny menuturkan, ada dua solusi penting yang perlu dilakukan satgas daerah, khususnya untuk mencegah penurunan kepatuhan protokol kesehatan 3M menjelang libur Natal-Tahun Baru.

Pertama, satgas harus terus-menerus mengedukasi dan menegakkan disiplin protokol kesehatan 3M dengan pendekatan kearifan lokal di tengah kejenuhan masyarakat dan persepsi risiko penularan yang rendah.

"Masyarakat harus paham bahwa pandemi belum usai, namun kita bisa menyelesaikannya dalam waktu dekat jika penularan dapat terus dicegah," tutur Sonny.

Kedua, satgas perlu segera mengoptimalkan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro melalui Pos Komando Desa/Kelurahan.

"Tentunya kedua strategi tersebut harus paralel dengan upaya percepatan vaksinasi dan penguatan kapasitas deteksi melalui testing dan tracing (pelacakan kontak)," kata Sonny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com