JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini varian B.1.1.529 atau varian Omicron telah terdeteksi di 45 negara.
Sementara itu, Indonesia masih melakukan evaluasi dan memonitor perkembangan varian ini.
"Tadi juga dilaporkan (dalam rapat terbatas) terkait varian of concern (VoC) yakni di Omicron dan sudah terdeteksi sekitar 45 negara," ujar Airlangga dalam keterangan pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/12/2021).
"Dan pemerintah masih mengevaluasi dan memonitor perkembangan terkait varian Omicron," tuturnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Indonesia Siap Hadapi Omicron
Dia melanjutkan, berdasarkan regulasi kesehatan internasional yang disampaikan WHO, ada sejumlah langkah yang disarankan dilakukan untuk mencegah meluasnya varian baru itu.
Pertama, terus melakukan genome sequencing dan memperbanyak sampel pemeriksaan.
Kedua, pemerintah disarankan mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk merespons cepat penularan varian itu.
"Lalu membatasi kegiatan masyarakat. Dan mensegerakan vaksin untuk masyarakat rentan," jelas Airlangga.
Baca juga: WHO: Varian Omicron di 40 Negara, Tak Ada Kematian yang Dilaporkan
Dalam hal ini, karena di sejumlah negara banyak anak-anak terpapar varian Omicron, maka pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 untuk mereka.
Selain itu, Airlangga menyebutkan, Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan arahan untuk terus memberlakukan karantina selama 10 hari kepada pelaku perjalanan internasional di luar 11 negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.