Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diingatkan Jangan Abai Prokes, Ledakan Covid-19 di Eropa Bisa Terjadi Indonesia

Kompas.com - 26/11/2021, 10:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman meminta pemerintah Indonesia mewaspadai masuknya varian baru virus Corona B.1.1.529 yang pertama kali terdeteksi di Botswana, negara di Afrika bagian Selatan.

Dicky mengingatkan, meski kondisi Covid-19 yang sudah membaik di Indonesia, masyarakat tidak boleh abai dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Situasi yang melandai saat ini di Indonesia, jangan membuat kita abai. Apa yang terjadi Eropa bisa jadi 2022 juga terjadi ledakan di Indonesia," kata Dicky melakui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

"Untuk itu upaya pencegahan dengan cara memperketat perbatasan tetap melakukan 3T 5M dan penguatan vaksinasi jadi hal yang penting," sambungnya.

Baca juga: Muncul Varian Corona B.1.1.529 di Afrika, Pemerintah Diminta Waspada

Dicky mengatakan, berdasarkan penelitian di Cambridge, Inggris, varian B.1.1.529 ini sudah memiliki 32 mutasi dan berpotensi lebih infeksius dan menurunkan efikasi vaksin.

"Nah, ini tentu perlu kita tunggu lagi perkembangan berikutnya ya karena ini baru November ini, 11 November lalu terdeteksi dari Whole Genome Sequencing (WGS) Afrika," ujarnya.

Lebih lanjut, Dicky mengatakan, saat ini, varian B.1.1.529 sudah ditemukan di tiga negara yaitu Botswana, Afrika Selatan dan Hong Kong.

Penularan di Hong Kong, kata dia, terjadi akibat adanya perjalanan internasional ke Afrika Selatan.

"Di 2022 awal terutama, ada prediksi kita akan melihat kehadiran varian baru yang bisa menurunkan efikasi atau berpotensi menyebabkan perburukan situasi pandemi," ucap dia.

Baca juga: Muncul Covid-19 Varian Botswana B.1.1.529, Inggris Larang Perjalanan dari 6 Negara Afrika

Sebelumnya, dilansir The Guardian, Rabu (24/11/2021), varian B.1.1.529 teridentifikasi di tiga negara dengan 10 kasus infeksi Covid-19.

Meski baru terkonfirmasi 10 kasus, tapi varian tersebut telah memicu kekhawatiran serius di antara beberapa peneliti karena sejumlah mutasi dapat membantu virus menghindari kekebalan.

Varian B.1.1.529 memiliki 32 mutasi pada spike protein, bagian dari virus yang digunakan sebagian besar vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh melawan Covid.

Mutasi pada spike protein dapat memengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan menyebar, tetapi juga mempersulit sel kekebalan untuk menyerang patogen.

Varian ini pertama kali terlihat di Botswana, sebuah negara di Afrika Bagian Selatan. Tiga kasus di sana telah diurutkan.

Baca juga: 80 Persen Warga RI Diduga Sudah Terinfeksi Varian Delta, ini Kata Satgas

Lalu 6 kasus telah dikonfirmasi di Afrika Selatan dan satu kasus di Hong Kong dari seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan.

Kasus pertama dari varian ini ditemukan di Botswana pada 11 November, lalu tiga hari kemudian ditemukan di Afrika Selatan.

Kasus yang ditemukan di Hong Kong adalah seorang pria berusia 36 tahun yang dites PCR negatif sebelum terbang dari Hong Kong ke Afrika Selatan, tempat dia tinggal dari 22 Oktober hingga 11 November.

Dia dites negatif saat kembali ke Hong Kong, tetapi dites positif pada 13 November saat dikarantina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com