Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus Halim: Selama Ini Posyandu Aktif Undang Partisipasi Warga

Kompas.com - 26/11/2021, 09:59 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyarankan agar pos pelayanan terpadu (posyandu) menjadi upaya penanganan kesehatan di desa-desa.

Menurutnya posyandu dapat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Desa atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa.

“Apalagi posyandu selama ini memang aktif mengundang partisipasi warga dan didukung oleh perangkat desa,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Halim itu seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

Hal tersebut dibuktikan pada data yang menyebutkan Indonesia memiliki sebanyak 660.116 posyandu atau sekitar sembilan pos per desa.

Baca juga: Posyandu di Jakarta Pusat Kembali Dibuka, Warga Antusias

Adapun rinciannya, 245.718 posyandu aktif per bulan, 130.107 posyandu aktif per dua bulan, dan 284.291 posyandu dengan aktivitas tidak terjadwal dengan partisipasi warga di 70.086 desa atau setara 93 persen.

Pernyataan tersebut Gus Halim sampaikan saat menerima kunjungan perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di ruang kerjanya, Kamis (25/11/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan, pendanaan posyandu selama ini bersumber dari beberapa tempat, di antaranya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), iuran warga, dan pendanaan lain seperti pemerintah daerah (pemda) setempat, hingga dana dari berbagai perusahaan.

Fungsi awal posyandu pun berfokus pada kesehatan ibu dan anak, persoalan gizi, imunisasi, dan program keluarga berencana.

Baca juga: Cegah Gizi Buruk, TP PKK Pusat Berikan Bantuan Makanan Bergizi ke Posyandu di Palu Timur

"Namun saat ini integrasi layanan posyandu sudah berupa posyandu remaja, lanjut usia (lansia), posyandu jiwa, dan layanan disabilitas," ucap Gus Halim.

Bahkan, kata dia, posyandu juga berperan dalam pelayanan pencegahan stunting dan ikut berperan aktif saat pandemi Covid-19 melanda desa.

Oleh karenanya, Gus Halim meyakini, posyandu bisa memberikan pelayanan praktis untuk masyarakat desa.

Ia berharap posyandu bisa mengembangkan unit layanan berupa kesehatan ibu dan anak, pendidikan usia dini, pendampingan remaja, pendampingan warga berusia lanjut, pendampingan disabilitas, dan penanganan penyakit kronis dan menahun.

Baca juga: PPKM Luar Jawa Bali Diperpanjang, Posyandu hingga Pasar Tetap Beroperasi 100 Persen

"Tak hanya itu, posyandu diharapkan bisa memberikan informasi dan pelaksanaan vaksinasi, pencegahan dan penanganan penderita Covid-19, penanganan keluarga miskin kronis, penyaluran bantuan sosial (bansos), hingga layanan pada warga desa lainnya," ucap Gus Halim.

Perluas kembali peran puskesmas

Selain posyandu, Gus Halim juga menyarankan untuk memperluas kembali peran pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang berada pada level desa atau yang terkecil.

Tak hanya level desa, puskesmas diharapkan bisa melayani ke wilayah yang belum memiliki fasilitas kesehatan (faskes) yang layak.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com