Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Rusak dan Eksploitasi Kekayaan Lingkungan Berlebihan

Kompas.com - 22/11/2021, 12:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak ikut menjaga dan melindungi kekayaan alam Indonesia.

Ia berpesan supaya keanekaragaman hayati tidak dieksploitasi berlebihan dan pemanfaatannya tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan.

Hal itu Jokowi sampaikan dalam pidatonya di acara Konferensi Nasional Geopark Indonesia II, Senin (22/11/2021).

"Semua keragaman dan kekayaan yang kita miliki harus kita jaga dan lindungi, tidak dirusak dan dieksploitasi secara berlebihan, bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lingkungan dan ekosistem, tetap terjaga dengan lestari menjaga kebanggaan bangsa dan negara kita," kata Jokowi melalui YouTube Geopark Bappenas.

Baca juga: Cegah Kerusakan Lingkungan, Jokowi Akan Paksa Perusahaan Sawit dan Tambang Punya Pesemaian Bibit

Jokowi mengatakan, sebagai negara yang berada di ring of fire, Indonesia memiliki banyak geopark yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.

Ada Geopark Batur yang merupakan geopark pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks pada tahun 2012.

Ada Geopark Gunung Sewu, Geopark Ciletuh, Geopark Gunung Rinjani, Geopark Danau Toba, dan sebagainya.

Warisan alam yang indah ini, kata Jokowi, perlu dijaga, dilindungi, dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Hal ini dapat diupayakan melalui konservasi kawasan, melindungi unsur-unsur geologi yang masih utuh agar tidak mengalami kerusakan.

"Menjaga warisan geologi, geoheritage, serta nilai-nilai di dalamnya seperti nilai arkeologi, ekologi, sejarah, dan budaya sehingga bisa terus diwariskan kepada generasi yang akan datang," ucap Jokowi.

Baca juga: Banjir Sintang, Ketua Komisi IV Sebut Penyebabnya Pejabat KLHK Biarkan Hutan Dirusak

Geopark, lanjut Jokowi, bukan saja tempat konservasi, tapi juga bisa dikembangkan untuk edukasi dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui geowisata.

Dengan demikian, tercipta keseimbangan antara konservasi lingkungan dengan pemanfaatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.

Presiden mengatakan, kawasan geopark merupakan tempat belajar tentang warisan bangsa dan dunia, belajar keragaman geologi, keragaman hayati, dan budaya.

Ia menilai geopark cocok dengan tren pariwisata di masa pandemi yang mengedepankan ecotourism dan wellness tourism. Oleh karenanya, Jokowi ingin geopark terus dikembangkan.

Baca juga: Terdaftar di UNESCO Global Geopark, Open Pit Nam Salu Terganjal Persoalan Lahan

Kunci utama untuk menentukan keberhasilan pengembangan geopark, lanjut Jokowi, adalah tata kelola yang baik.

Terkait hal ini ia ingin gagasan-gagasan inovatif dan terobosan-terobosan konkrit dikembangkan untuk yang menyeimbangkan antara konservasi dengan ekonomi, dengan melibatkan para pegiat geopark, akademisi, dan masyarakat sekitar.

"Saya berharap semua elemen bangsa bergerak menjadi bagian dari gerakan konservasi geopark, sekaligus melakukan upaya untuk memperkuat masyarakat sekitarnya untuk mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan dan mengembangkan potensi pariwisata," kata Kepala Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com