Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi Tak Akan Tinggalkan PDI-P, Ganjar Dianggap Lebih Merah Dibandingkan Jokowi

Kompas.com - 15/11/2021, 13:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berpandangan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak akan mudah menerima tawaran bergabung partai politik lain dan meninggalkan PDI Perjuangan.

"Ganjar saya pikir juga enggak tertarik dan tidak semudah itu menerima tawaran dari partai lain," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/11/2021).

"Sebab Ganjar itu kita paham lebih merah dibandingkan Jokowi, sejak bangku kuliah setahu saya beliau sudah merah," ujar dia.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dinilai Lebih Menguntungkan Bertahan di PDI-P, Apa Pertimbangannya?

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, saat duduk di bangku kuliah, Ganjar memang tergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), cikal bakal PDI-P.

Selain soal rekam jejak yang panjang, Ganjar juga dinilai menyadari bahwa basis pemilih terbesarnya saat ini ada di Jawa Tengah yang juga menjadi basis pemilih PDI-P.

Pangi mengatakan, pemilih PDI-P dan pemilih Presiden Joko Widodo juga diprediksi akan menyerahkan suaranya kepada Ganjar sehingga Ganjar diprediksi akan tetap bertahan di PDI-P.

"Ganjar tanpa kendaraan PDI-P juga diprediksi akan sulit memenangkan kontestasi elektoral lapangan datar (tanpa incumbent). Pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi dominan beramai-ramai menjatuhkan pilihannya ke Ganjar sebagai representatif politik segmen pemilih nasionalis," kata Pangi.

Baca juga: Hasto Sebut Ganjar Tak Tertarik Pinangan Golkar, PDI-P Dinilai Sedang Gusar

Di samping itu, Pangi meyakini Ganjar masih memiliki peluang untuk diusung oleh PDI-P sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Ia berpandangan, pada akhirnya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan tetap memperhatikan fenomena realitas politik, tren dukungan rakyat, serta magnet elektoral dari seorang tokoh dalam memutuskan capres atau cawapres yang akan diusung.

"Saya lihat Megawati sosok yang bijak dan terukur langkah politiknya, mengkalkulasi, menghitung ulang dan mencermati kans masing-masing capres yang sudah menjadi perbincangan santer opini publik," kata Pangi.

Baca juga: Tanggapi Pinangan Golkar ke Ganjar, Hasto Ingatkan Pemimpin Lahir dari Kaderisasi, Bukan Dibajak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com