Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Catat 4.830 Varian Baru Virus Corona, Delta Mendominasi

Kompas.com - 15/11/2021, 08:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI melaporkan, kasus Covid-19 dari varian baru virus Corona tercatat sebanyak 4.830 pada 13 November 2021.

Semua jumlah tersebut terdiri dari varian Delta, Beta, dan Alpha yang tersebar di 34 provinsi.

Dari jumlah itu, kasus Covid-19 dari varian Delta mendominasi yaitu sebanyak 4.732, lalu Alpha sebanyak 76, dan Beta 22.

Kasus varian baru Covid-19 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 1.327, disusul Jawa Barat 780, Kalimantan Timur 393, Jawa Tengah 310, dan Sulawesi Utara 186.

Total kasus varian baru ini mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya.

Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Plus 15 Persen Lebih Ganas daripada Varian Delta

Pada 16 Oktober 2021, kasus varian baru di Indonesia berjumlah 4.115 yang tersebar di 33 provinsi Indonesia.

Berikut sebaran 4.830 kasus varian baru di Indonesia hingga 15 November 2021:

  1. Aceh: 54 Delta
  2. Sumatera Utara: 150 Delta, 76 Alpha
  3. Riau: 58 Delta, 1 Alpha
  4. Sumatera Barat: 75 Delta
  5. Kepulauan Riau: 52 Delta, 7 Alpha
  6. Jambi: 195 Delta
  7. Bengkulu: 22 Delta
  8. Sumatera Selatan: 59 Delta, 1 Alpha
  9. Bangka Belitung: 43 Delta
  10. Lampung: 6 Delta, 1 Alpha
  11. Banten: 29 Delta
  12. DKI Jakarta: 1.278 Delta, 37 ALpha, 12 Beta
  13. Jawa Barat: 757 Delta, 20 Alpha, 3 Beta
  14. Jawa Tengah: 309 Delta, 1 Alpha
  15. Jawa Timur: 85 Delta, 6 Alpha, 4 Beta
  16. DI Yogyakarta: 67 Delta
  17. Bali: 134 Delta, 1 Alpha, 1 Beta
  18. Nusa Tenggara Barat: 66 Delta
  19. Nusa Tenggara Timur: 102 Delta
  20. Kalimantan Barat: 56 Delta
  21. Kalimantan Tengah: 3 Delta
  22. Kalimantan Utara: 70 Delta
  23. Kalimantan Timur: 393 Delta
  24. Kalimantan Selatan: 126 Delta, 1 Alpha
  25. Sulawesi Selatan: 24 Delta
  26. Sulawesi Barat: 40 Delta
  27. Sulawesi Tenggara: 20 Delta
  28. Sulawesi Tengah: 66 Delta
  29. Sulawesi Utara: 186 Delta
  30. Gorontalo: 29 Delta
  31. Maluku Utara: 43 Delta
  32. Maluku: 43 Delta
  33. Papua Barat: 39 Delta
  34. Papua: 53 Delta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com