JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) Musthofa Fauzi menilai, ada hikmah di balik peristiwa tidak berkibarnya Bendera Merah Putih saat Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 yakni membuat LADI dikenal oleh publik.
"Memang betul bahwa hikmahnya kejadian ini menjadi dikenal, termasuk kami juga dikenal sekaligus dikecam," kata Musthofa dalam rapat dengan Komisi X DPR, Senin (8/11/2021).
Musthofa menuturkan, peristiwa di final Piala Thomas itu memang membuat ia bersama pengurus LADI lainnya menjadi sasaran kemarahan publik hingga dicap pengkhianat bangsa.
Baca juga: Buntut Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Menpora dan Pengurus LADI Didesak Mundur
Ia mengatakan, keluarganya pun mendapat persepsi negatif karena kinerja LADI yang menuai kecaman dari publik.
"Cucu saya kelas berapa SD saja sudah bisa ngerti, karena dia lihat di medsos kan, wah katanya kakeknya menjadi tersangka sekarang kan, terhujat, dia ngomong sama ibunya. Kayak apa yang harus kami hadapi, bukan cuma diri kami saja, keluarga kami pun ikut," kata Musthofa.
Namun, ia mengaku dapat menerima kritik maupun kecaman yang diarahkan kepadanya. Menurut dia, hal itu merupakan kehendak Tuhan agar LADI berbenah.
"Ini kami terima, memang kenyataan, orang tidak tahu latar belakangnya dan ini yang harus kami terima. Dan semua ini ada hikmahnya, tidak akan terjadi kecuali Allah berkehendak, dan kehendak-Nya memperbaiki LADI," ujar Musthofa.
Di samping itu, Musthofa menegaskan bahwa LADI telah menyampaikan permohonan maaf kepada segenap rakyat Indonesia setelah Bendera Merah Putih gagal berkibar saat Indonesia menjadi kampiun Piala Thomas 2020.
"Kami sangat sedih sekali dan sudah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, kepada Bapak Presiden, kepada seluruh olahragawan dan pengiat-pengiat olahraga," kata dia.
Diketahui, Indonesia mendapat sanksi dari World Antidoping Agency (WADA) karena dianggap tak mematuhi prosedur antidoping, yakni Test Doping Plan (TDP).
Baca juga: Ini Langkah yang Telah Ditempuh LADI untuk Percepat Pencabutan Sanksi WADA
Akibat sanksi ini, Indonesia tidak diperbolehkan mengibarkan Bendera Merah Putih di single event dan multievent internasional.
Selain itu, Indonesia juga tidak diizinkan terpilih menjadi tuan rumah olahraga kelas regional, kontinental, hingga dunia selama satu tahun sejak sanksi tersebut berlaku.
Sanksi dirasakan saat Tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 pada awal Oktober lalu. Dampak dari sanksi tersebut, Merah Putih tak dikibarkan saat Tim Indonesia berada di podium juara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.