Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Ketum LADI: Hikmahnya Kami Jadi Dikenal

Kompas.com - 08/11/2021, 17:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) Musthofa Fauzi menilai, ada hikmah di balik peristiwa tidak berkibarnya Bendera Merah Putih saat Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 yakni membuat LADI dikenal oleh publik.

"Memang betul bahwa hikmahnya kejadian ini menjadi dikenal, termasuk kami juga dikenal sekaligus dikecam," kata Musthofa dalam rapat dengan Komisi X DPR, Senin (8/11/2021).

Musthofa menuturkan, peristiwa di final Piala Thomas itu memang membuat ia bersama pengurus LADI lainnya menjadi sasaran kemarahan publik hingga dicap pengkhianat bangsa.

Baca juga: Buntut Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Menpora dan Pengurus LADI Didesak Mundur

Ia mengatakan, keluarganya pun mendapat persepsi negatif karena kinerja LADI yang menuai kecaman dari publik.

"Cucu saya kelas berapa SD saja sudah bisa ngerti, karena dia lihat di medsos kan, wah katanya kakeknya menjadi tersangka sekarang kan, terhujat, dia ngomong sama ibunya. Kayak apa yang harus kami hadapi, bukan cuma diri kami saja, keluarga kami pun ikut," kata Musthofa.

Namun, ia mengaku dapat menerima kritik maupun kecaman yang diarahkan kepadanya. Menurut dia, hal itu merupakan kehendak Tuhan agar LADI berbenah.

"Ini kami terima, memang kenyataan, orang tidak tahu latar belakangnya dan ini yang harus kami terima. Dan semua ini ada hikmahnya, tidak akan terjadi kecuali Allah berkehendak, dan kehendak-Nya memperbaiki LADI," ujar Musthofa.

Di samping itu, Musthofa menegaskan bahwa LADI telah menyampaikan permohonan maaf kepada segenap rakyat Indonesia setelah Bendera Merah Putih gagal berkibar saat Indonesia menjadi kampiun Piala Thomas 2020.

"Kami sangat sedih sekali dan sudah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, kepada Bapak Presiden, kepada seluruh olahragawan dan pengiat-pengiat olahraga," kata dia.

Diketahui, Indonesia mendapat sanksi dari World Antidoping Agency (WADA) karena dianggap tak mematuhi prosedur antidoping, yakni Test Doping Plan (TDP).

Baca juga: Ini Langkah yang Telah Ditempuh LADI untuk Percepat Pencabutan Sanksi WADA

Akibat sanksi ini, Indonesia tidak diperbolehkan mengibarkan Bendera Merah Putih di single event dan multievent internasional.

Selain itu, Indonesia juga tidak diizinkan terpilih menjadi tuan rumah olahraga kelas regional, kontinental, hingga dunia selama satu tahun sejak sanksi tersebut berlaku.

Sanksi dirasakan saat Tim Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 pada awal Oktober lalu. Dampak dari sanksi tersebut, Merah Putih tak dikibarkan saat Tim Indonesia berada di podium juara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com