Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Puan Maharani Sambut Baik Rencana Pemerintah Sediakan Vaksin Anak 5-11 Tahun

Kompas.com - 30/10/2021, 09:45 WIB
Alek Kurniawan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyambut baik rencana pemberian vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun. Pemberian vaksin ini akan semakin memperluas cakupan warga negara yang terlindungi dari virus SARS-CoV-2.

Puan menegaskan, DPR siap mengawal proses pemberian emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun. Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakuakn pengkajian lebih lanjut.

“Setelah ditunggu-tunggu, kami bersyukur akhirnya rencana pemberian vaksin untuk anak usia 5-11 tahun mulai berjalan. Ini perkembangan baik karena prinsipnya, setiap warga negara usia berapa pun berhak atas kesehatan, termasuk terlindungi dari Covid-19,” kata Puan dikutip dari covid19.go.id, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Akademisi Unpad: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Uji Klinis

Anak-anak, lanjutnya, harus terlindungi dari ancaman Covid-19. BPOM pun diminta untuk tidak terburu-buru melakukan uji klinis karena prinsip keamanan vaksin harus menjadi prioritas.

Saat ini, ada tiga merek vaksin Covid-19 yang sedang diuji klinis oleh BPOM untuk anak usia 5-11 tahun, yakni Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.

Puan berharap, proses uji klinis berjalan lancar sehingga target pemberian vaksin pada awal 2022 bisa terlaksana.

Tidak lupa, ia meminta pemerintah menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak usia 5-11 tahun sembari menunggu proses izin penggunaan vaksin.

Baca juga: Kejar Target Vaksinasi, Pemerintah Siapkan Strategi Sosial dan Vaksin Anak 5-11 Tahun

“Fasilitas kesehatan dan tenaga medis harus disiapkan sebaik-baiknya di seluruh daerah. Mengingat sasaran vaksin untuk anak-anak, tentunya treatment juga harus disesuaikan,” jelasnya.

Puan meyakini, jika vaksinasi anak berjalan lancar, dunia pendidikan nasional akan kembali normal. Apalagi, pemerintah mendorong satuan pendidikan di daerah dengan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Pembelajaran tatap muka untuk semua satuan pendidikan mutlak dilakukan agar anak-anak sebagai generasi penerus tidak kehilangan kualitas pendidikan. Jika seluruh anak usia sekolah sudah divaksinasi, pembelajaran bisa kembali dilakukan di sekolah seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda,” harapnya.

Baca juga: IDAI: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Dikaji

Di sisi lain, Puan mendorong pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi bagi kelompok remaja usia 12-17 tahun yang saat ini masih terus berjalan.

Pihak sekolah dan orangtua murid pun diminta ikut aktif memastikan anak-anak remaja sesegera mungkin mendapat vaksin Covid-19.

“Meski begitu, saya mengingatkan bahwa vaksin bukan satu-satunya jaminan bagi anak-anak terbebas dari Covid-19. Orangtua dan guru tetap harus memantau anak-anak agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” kata Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com