Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Tidak Benar jika Testing Turun, Sekarang Ini Testing Sekitar 175.000

Kompas.com - 04/10/2021, 16:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah anggapan yang menyebutkan testing Covid-19 di Indonesia saat ini menurun.

Menurutnya, saat ini angka testing Covid-19 secara nasional sekitar 175.000 per hari.

"Tidak benar kalau testing itu angkanya turun. Saya ulangi testing itu sekarang di sekitaran 175.000 (tiap hari)," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan secara daring pada Senin (4/10/2021).

Baca juga: Luhut Klaim Angka Testing Sudah Cukup Baik, Epidemiolog: Mestinya 270.000 Testing Per Hari

Luhut mengakui, pemerintah berupaya agar testing Covid-19 mencapai 200.000, 300.000, hingga 400.000 per hari.

Akan tetapi, pemerintah akan menentukan batasan testing antara 170.000 - 250.000 per hari.

"Sepertinya kita akan range aja antara 175.000-200.000, atau 225.000 atau 250.000," tambahnya.

Sebelumnya, epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko menilai, rata-rata angka testing yang kini telah dicapai Indonesia, yaitu 170.000 tes per hari, belum mencapai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sesuai standar WHO, minimal jumlah orang yang dites yaitu 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Dengan begitu, jika mengacu standar tersebut maka angka testing di Indonesia harus mencapai 270.000 per hari.

Baca juga: Target Testing 400.000 Per Hari Belum Tercapai, Ini Kata Kemenkes

"Satu per 1.000 per populasi per minggu atau per hari sama saja, kalau kita melakukan 170.000 testing berarti belum satu per 1.000 populasi. Kalau 270.000 baru satu per 1.000 populasi," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/9/2021).

Ia menambahkan, pelaksanaan pemeriksaan (testing) Covid-19 hingga kini belum merata di tingkat kabupaten/kota. Bahkan, pengawasan pemerintah pusat terhadap pelaksanaan testing masih belum baik.

Lebih lanjut, Tri berharap pemerintah di tingkat kabupaten/kota melakukan testing sesuai jumlah penduduk agar pelaksanaan testing antar kabupaten/kota tidak ada ketimpangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com