JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober masih harus diperingati di tengah situasi pandemi Covid-19.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, situasi pandemi telah menunjukkan sejumlah tantangan khususnya di pendidikan yang harus dibenahi.
"Salah satu dari tantangan tersebut adalah ketimpangan geografis dan sosiologis yang menyebabkan tidak semua anak Indonesia mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi ini," kata Nadiem dalam Pidato Peringatan Hari Kesaksian Pancasila di Youtube Kemendikbud Ristek, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
Nadiem menekankan, peringatan hari kesaktian Pancasila perlu dijadikan momentum untuk berefleksi agar Indonesia menjadi bangsa yang tangguh di masa kini dan masa depan.
Ia pun mengatakan, selama ini upaya yang dilakukan Indonesia lebih berfokus pada hasil akhir dibandingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan sekitar.
"Hal tersebut kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumber daya alam dengan sumber daya manusia," imbuhnya.
Maka itu, Nadiem mengajak semua pihak terlibat merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan semua kelompok masyarakat, serta memprioritaskan konservasi alam.
Nadiem menambahkan, kebangkitan dan kemajuan bangsa dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Catatan Kecil tentang Hapusnya Dendam Masa Lalu
Lebih lanjut, ia menekankan kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila yang dimaksud yakni sosok orang yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global mampu bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
"Dalam hal ini Pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.