Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Golkar Harus Pilih Kader Berintegritas Gantikan Azis sebagai Pimpinan DPR

Kompas.com - 26/09/2021, 13:58 WIB
Tsarina Maharani,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Partai Golkar harus memilih kader yang berintegritas untuk menggantikan Azis Syamsuddin di kursi Wakil Ketua DPR.

Sebab, menurut Hendri, Golkar memiliki catatan yang kurang baik bertalian dengan penempatan kadernya di pucuk pimpinan DPR.

Sebelumnya, bekas Ketua DPR Setya Novanto terjerat kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

"Saat ini, image pimpinan DPR dari Golkar tidak bagus. Setelah Setya Novanto, sekarang Azis tersandung kasus korupsi. Makanya pertama, kriterianya adalah mempunyai integritas yang bagus," kata Hendri saat dihubungi, Minggu (26/9/2021).

Baca juga: Golkar Bakal Umumkan Pimpinan DPR Pengganti Azis Syamsuddin Selasa Depan

Selain berintegritas, lanjut Hendri, calon pengganti Azis mesti merupakan kader senior di parlemen.

Kemudian, orang tersebut memiliki komunikasi yang baik dengan kader Golkar lainnya.

Berdasarkan kriteria tersebut, Hendri menilai, orang yang cocok menggantikan Azis, yaitu Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia dan Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto.

"Ada Doli dari Komisi II dan Dito dari Komisi XI. Yang penting terutama integritas. Diharapkan orang-orang itu bisa mengembalikan citra dan reputasi Golkar agar lebih baik," tuturnya.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Freidrich Paulus adalah sosok yang potensial menempati kursi Wakil Ketua DPR menggantikan Azis.

Baca juga: Golkar Bakal Umumkan Pimpinan DPR Pengganti Azis Syamsuddin Selasa Depan

Adi berpendapat, Lodewijk memiliki rekam jejak dan kapasitas yang mumpuni untuk menjabat posisi tersebut.

"Alasannya dua, pertama karena kapasitas personal. Kedua, posisinya sebagai orang nomor dua di Golkar yang cukup dekat dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto," kata dia.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Azis sebagai tersangka kasus korupsi pengurusan perkara di Lampung Tengah dan menahannya.

Azis diduga menyuap bekas penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju.

Partai Golkar telah menerima surat pengunduran diri dari Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR. Golkar segera memproses penggantian Azis.

Ketua Bidang Hukum DPP Golkar Adies Kadir menyatakan, nama pengganti Azis bakal diumumkan pada Selasa (28/9/2021).

Menurut Adies, nama calon pengganti Azis sudah ada di kantong Airlangga.

"Rencananya Selasa sore diumumkan. Sepertinya nama sudah ada di kantong ketum," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com