Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra: Jangan Sampai Perbedaan Politik Beri Ruang Perpecahan

Kompas.com - 12/09/2021, 11:30 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, perbedaan politik jangan sampai memberikan ruang perpecahan di masyarakat.

Ia mengingatkan, bahwa seluruh warga negara merupakan saudara sehingga penting untuk tetap menjalin silaturahmi.

"Perbedaan politik jangan sampai memberikan ruang perpecahan di antara masyarakat Indonesia, khususnya Kepulauan Riau. Mengingat Kepri berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura," kata Muzani saat hadir dalam Rapat Koordinasi DPD Gerindra Provinsi Riau, dikutip dari keterangannya, Minggu (12/9/2021).

Baca juga: Setelah Gerindra, Kini Giliran PAN Gabung Koalisi Pendukung Pemerintah

Muzani mengungkapkan, setiap partai politik memang memiliki peran dan kepentingan politik yang berbeda. Namun, lanjut dia, hal tersebut tidak bisa menjadi alasan ketiadaan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dia mengatakan, Indonesia justru dapat menjadi bangsa yang kuat jika semua pihak menjalankan tugas dan perannya masing-masing.

"Negara ini akan terus kuat kalau kita berbagi tugas dan berbagi peran masing-masing. Tugas kader Gerindra yang diinstruksikan dan diharapkan Ketua Umum Partai Gerindra yaitu menjadi pendekar dan penjaga NKRI," tuturnya.

Wakil Ketua MPR itu melanjutkan, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, para pemimpin dan tokoh partai politik harus saling membantu.

Muzani mengatakan, saat ini hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat terdampak pandemi. Muzani menegaskan, penanganan pandemi bukan hanya tugas pemerintah baik pusat maupun daerah.

Baca juga: Gerindra: Haluan Negara Dapat Dihadirkan Tanpa Amendemen UUD 1945

"Urusan Covid-19 menjadi tanggung jawab kita semua. Maka uluran tangan terbuka yang dilakukan Wali Kota Batam itu harus disambut positif, kita harus bangun kota kita dan negara kita bersama," kata Muzani. 

"Semua kader Gerindra bantulah masyarakat kita, karena kalau masing-masing memiliki kesadaran itu, Insya Allah negara kita akan maju dan segera terbebas dari krisis akibat Covid-19," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com