Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Bendungan Paselloreng di Sulsel Telan Biaya Rp 771 Miliar

Kompas.com - 09/09/2021, 13:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (9/9/2021).

Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 itu kini pembangunannya telah rampung dan siap difungsikan.

"Bendungan Paselloreng ini menelan biaya Rp 771 miliar," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Baca juga: Jokowi Harap 10 Bendungan Segera Diresmikan dalam Waktu Dekat

Jokowi mengatakan, Bendungan Paselloreng dilengkapi dengan Bendung Gilireng. Bendung irigasi itu berfungsi sebagai penyuplai air.

Bendungan Paselloreng sendiri memiliki kapasitas tabung yang sangat besar yakni hingga 138 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 1.258 hektar.

Bendungan tersebut mampu mengairi sawah seluas 8.500 hektar.

Dengan suplai air yang besar diharapkan frekuensi tanam akan meningkat sehingga mendorong produktivitas lahan dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.

"Mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional," ujar Jokowi.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Covid-19 Siswa di Wako, Jokowi Harap PTM Dimulai Secepatnya

Bendungan Paselloreng, lanjut Jokowi, juga bermanfaat untuk ketahanan air lantaran mampu mereduksi banjir Sungai Gilireng hingga 489 meter per detik.

Bendungan itu juga menyediakan air baku 145 liter per detik yang akan melayani 6 kecamatan di Kabupaten Wajo, juga berfungsi sebagai daerah konservasi sehingga bisa dimanfaatkan untuk pariwisata.

"Dan memberikan alternatif pendapatan baru bagi masyarakat," kata dia.

Jokowi menambahkan, hingga Desember 2021 sudah dan akan diselesaikan pembangunan 17 bendungan di Indonesia.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Mulai Menurun, Jokowi Ingatkan Pandemi Belum Berakhir

Ia berharap keberadaan bendungan-bendungan ini mampu memperkuat dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

"Kita tahu bahwa ketahanan pangan itu butuh suplai air dan air itu akan ada kalau kita memiliki sebanyak-banyaknya bendungan. Sehingga bisa menyediakan suplai air secara kontinu dan berkelanjutan," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com