Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,2 Juta Dosis Pfizer Tiba, Total Stok Vaksin RI Capai 220 Juta Dosis

Kompas.com - 02/09/2021, 10:40 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kembali kedatangan vaksin asal Amerika Serikat, Pfizer. Sebanyak 1.195.740 dosis vaksin itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Kamis (2/9/2021) sekira pukul 09.45 WIB.

"Hari ini kita menerima kedatangan hampir 1,2 juta dosis vaksin dari Pfizer dalam bentuk jadi," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers daring, Kamis.

Kedatangan vaksin Pfizer ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya pemerintah menerima 1,5 juta dosis vaksin yang sama pada 19 Agustus 2021. Dengan demikian, hingga saat ini vaksin Pfizer yang telah dimiliki RI sekitar 2,7 juta dosis.

Baca juga: Kemenkes Sebut Vaksin Covid-19 Pfizer Akan Dibagikan ke Seluruh Wilayah Indonesia

Dante mengatakan, total vaksin Pfizer yang nantinya akan diterima Indonesia mencapai 54,6 juta dosis.

"Dengan kedatangan ini kita memiliki sekitar 220 juta dosis, baik vaksin jadi maupun dalam bentuk bulk atau bahan baku," ujarnya.

Dante menyebutkan, pemerintah terus berupaya mempercepat laju vaksinasi. Tercatat, 50 juta suntikan vaksin pertama tercapai dalam waktu 26 minggu atau pertengahan Januari hingga akhir Juni 2021.

Namun, 50 juta suntikan vaksin kedua tercapai hanya dalam waktu 6 minggu atau Juli hingga akhir Agustus.

Dengan terus bertambahnya jumlah vaksin yang diterima dan didistribusikan pemerintah, Dante yakin laju vaksinasi ke depan dapat terus ditingkatkan.

"Sehingga kita targetkan dalam waktu bulan September ke depan kita bisa mencapai 2,3 juta dosis suntikan per hari," katanya.

Meski jumlah penduduk yang sudah divaksin semakin meningkat, Dante meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus corona.

Baca juga: Ini Ketentuan yang Harus Dipenuhi Warga Bojongsari Depok Sebelum Terima Suntikan Vaksin Pfizer

Ia mengingatkan bahwa sejumlah negara yang tingkat vaksinasinya sudah di atas 50 persen dari jumlah penduduk seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Jepang kembali mengalami lonjakan kasus. Hal itu terjadi karena kendurnya penerapan protokol kesehatan.

Oleh karenanya, Dante mewanti-wanti seluruh pihak tetap menerapkan 5M atau memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Dan segeralah untuk divaksinasi karena vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan telah terbukti mampu menurunkan laju penyebaran virus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com