JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari hasil pemantauan Kemenkes, pengidap hipertensi banyak yang gagal mendapatkan vaksin Covid-19.
Padahal, kata Budi, hipertensi termasuk penyakit yang mudah untuk dideteksi.
"Kami baru menyadari juga bahwa paling banyak rakyat Indonesia yang gagal divaksinasi karena hipertensi. Penyakit ini seharusnya mudah dideteksi dan kalau cepat diketahui pelayanannya pun murah dan standar," kata Budi dalam acara "Deklarasi Percepatan Vaksinasi Ibu Hamil Indonesia" secara virtual, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Jokowi ke Kepala Daerah: Segera Habiskan Vaksin, Nanti Kita Kirim Lagi
Adapun, pengidap hipertensinya masih bisa mendapatkan vaksinasi apabila tekanan darahnya di bawah 180/110 MmHg. Pengukuran darah ini dilakukan sebelum peserta sampai di meja skrining.
Budi juga mengatakan, salah satu penyebab kematian pada ibu hamil saat melahirkan adalah hipertensi yang diikuti dengan pendarahan.
Oleh karena itu, kata Budi, pihaknya melakukan intervensi untuk menurunkan angka kematian ibu hamil saat melahirkan dengan melakukan pemasangan ultrasonografi (USG) di semua puskesmas.
"Saya baru menyadari USG-USG tersebut umumnya tersedia di rumah sakit besar, tapi tidak demikian untuk puskesmas di pedesaan sehingga dengan adanya alat tersebut akan sangat membantu kita mengamati kondisi sang bayi selama masih dalam kandungan, sehingga akan mengurangi resiko perdarahan pada saat nanti melahirkan," ujar dia.
Baca juga: Ketika Menko Airlangga Sindir Anies karena Jemur Ibu Hamil Peserta Vaksinasi Covid-19
Budi pun mengucapkan terima kasih kepada semua dokter yang telah membantu kelahiran di masa pandemi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.