Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Prediksi Status Pandemi Covid-19 Paling Cepat Berakhir 2022

Kompas.com - 18/08/2021, 18:26 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, memprediksi bahwa status pandemi Covid-19 paling cepat berakhir pada tahun 2022. 

"Pandemi ini bahkan baru berakhir paling cepat pertengahan tahun depan atau akhir tahun depan status pandeminya," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Meski statusnya dicabut menurut Dicky, virusnya belum benar-benar musnah paling tidak hingga 10 tahun ke depan. 

"Karena dia enggak bisa benar-benar dieradikasi (musnah total). Sulit kalau untuk Covid-19 karena hostnya bukan cuma manusia tapi juga ada di hewan. Vaksin juga perjalanannya panjang terus akan berevolusi. Vaksin ini mencari yang terbaik, dan di sisi lain virusnya juga tetap bermutasi," kata Dicky.

Baca juga: Doni Monardo Sebut Turunnya Kasus Covid-19 Tak Berarti Pandemi Berakhir

Setelah pandemi berakhir, kata Dicky, maka statusnya akan berubah menjadi epidemi yang artinya Covid-19 tidak lagi terjadi di seluruh wilayah di dunia, tetapi hanya di suatu wilayah atau geografis tertentu.

"Tapi setelah itu dia akan jadi epidemi dulu, karena ada beberapa negara yang masih mengalami masa krisis," kata Dicky.

Kemudian dalam keadaan tertentu, epidemi dapat berkembang menjadi endemi yang berarti penyakit yang akan selalu ada di sekitar manusia seperti penyakit malaria dan demam berdarah.

"Bahwa jelas arah Covid-19 ini akan menjadi penyakit endemi. Endemi itu berarti penyakit yang akan selalu ada di sekitar manusia," katanya.

Baca juga: Banyak Masalah Terkait Penanganan Pandemi, Penurunan Anggaran Kesehatan Dipertanyakan

Covid-19 menjadi endemi menurut Dicky baru kemungkinan terjadi pada beberapa tahun yang akan datang.

"Jadi, endeminya belum tahu apakah 2023, 2024, atau 2025. Nanti kita lihat perkembangannya ketika epidemi itu sudah mulai terjadi," jelas Dicky.

Dicky mengatakan sangat sulit mencegah agar Covid-19 tidak menjadi endemi. Yang bisa dilakukan saat ini adalah mencegah terjadinya infeksi atau kematian yang disebabkan oleh Covid-19.

Caranya dengan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment dan 5M yaitu memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas serta vaksinasi Covid-19.

"Kemudian bahwa agar (Covid-19) tidak menjadi endemi itu sulit. Saat ini ya, 5 sampai 10 tahun sulit. Saat ini yang bisa kita lakukan adalah tidak mengalami banyak kasus kesakitan dan kematian. Caranya dengan 3T, 5M, dan vaksinasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com