Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus Halim Minta Kades Edukasi Warga, HUT RI Tak Hanya Disyukuri dengan Perayaan

Kompas.com - 16/08/2021, 12:57 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar, meminta para kepala desa (kades) untuk mengedukasi warga, bahwa syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia (RI) bukan dilakukan hanya dengan perayaan semata.

Menurutnya, syukur tidak identik dengan pesta saja. Untuk itu, Menteri Desa PDTT berharap, para kades, perangkat desa, dan pendamping desa dapat bahu-membahu dalam membangun desa.

Menteri Desa PDTT yang akrab disapa Gus Halim itu memaparkan, upaya membangun desa dapat dilakukan dengan mempercepat pencairan dana desa, memanfaatkan dana desa untuk membangun desa, membagikan bantuan langsung tunai (BLT), dan mengerjakan proyek desa bersama warga dengan padat karya.

Baca juga: RI Rentan Radikalisme, Gus Halim Ingin UIN Walisongo Jadi Benteng Pancasila

“Itulah bentuk syukur sesungguhnya, (yaitu) mensyukuri kemerdekaan dengan cinta, merayakan kemerdekaan dengan mempercepat pembangunan desa,” kata Gus Halim, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (16/8/2021).

Upaya membangun desa tersebut, kata dia, merupakan wujud nyata dalam membalas jerih payah perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan RI.

Gus Halim menyampaikan, saat ini, lebih dari separuh penduduk Indonesia lahir pada masa Indonesia telah merdeka. Artinya, mereka tidak terlibat langsung dalam perang kemerdekaan.

“Jadi, kewajiban kita saat ini adalah mensyukurinya,” kata Gus Halim.

Ia pun menekankan, selama dua tahun terakhir, Indonesia tengah beradaptasi dengan kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: 15.000 Tanaman Hias Merah Putih Meriahkan Suasana HUT RI di Jakpus

Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI tidak seperti tahun-tahun sebelum pandemi yang kerap diwarnai dengan acara tumpengan, dan berbagai lomba 17-an.

Kini, perayaan yang memicu kerumunan harus ditunda terlebih dahulu demi keselamatan bersama agar terhindar dari paparan virus Covid-19.

Menurut Gus Halim, tertundanya semarak kemerdekaan bukan menjadi masalah. Sebab, substansi syukur kemerdekaan adalah mencintai Indonesia dengan 74.961 desanya.

“Syukuri kemerdekaan dengan mencintai sesama, saling melindungi dan menjaga agar Indonesia segera terbebas dari bencana Covid-19 yang melanda,” pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Gus Halim mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan momen HUT RI ke-76 untuk kembali meneguhkan rasa cinta Tanah Air.

“Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Desa Bisa, Indonesia Percaya. Dirgahayu Republik Indonesia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com