JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, defisit anggaran pada 2022 direncanakan sebesar Rp 868 triliun.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan Pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.
"Defisit anggaran tahun 2022 direncanakan sebesar 4,85 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp 868 triliun," ujar Jokowi dalam pidatonya.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Anggarkan Rp 427,5 Triliun untuk Perlindungan Sosial di RAPBN 2022
Jokowi mengatakan, rencana defisit tahun 2022 tersebut memiliki arti penting sebagai langkah untuk mencapai konsolidasi fiskal.
Hal tersebut dikarenakan pada 2023 defisit anggaran diharapkan dapat kembali ke level paling tinggi 3 persen terhadap PDB.
"Defisit anggaran tahun 2022 akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, dengan menjaga keberlanjutan fiskal," ujar Jokowi.
Jokowi memastikan, komitmen untuk menjaga keberlanjutan fiskal tersebut dilakukan agar tingkat utang berada dalam batas yang terkendali.
Baca juga: Jokowi Sampaikan 6 Fokus APBN 2022: Penanganan Pandemi hingga Infrastruktur
Adapun dalam kesempatan tersebut Jokowi menyampaikan, belanja negara RAPBN 2022 direncanakan sebesar 2,7 triliun.
Jumlah tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1,9 triliun, serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp770 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.