Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Ungkap 5 Fokus Inovasi Riset Pemerintah untuk Menuju Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 10/08/2021, 19:19 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan lima fokus pemerintah di bidang inovasi riset dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Menurut Nadiem, kelima fokus ini bukan lagi merupakan pilihan inovasi, melainkan sudah menjadi kewajiban agar Indonesia semakin maju.

Pertama, ia menyebutkan aspek green economy, yakni terkait perubahan iklim dan struktur energi.

“Jadi green economy akan menjadi salah satu fokus dari renewable energy kita, transisi kepada energy efficiency,” kata Nadiem dalam acara “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2021” yang disiarkan secara virtual, Selasa (10/8/2021).

“Bergerak keluar dari fosil fuel dan akan menjadi dan memitigasi dampak-dampak dari perubahan iklim yang terburuk,” imbuhnya.

Baca juga: Nadiem Lepas 970 Mahasiswa Belajar di 28 Negara untuk Program IISMA

Kedua, aspek blue economy yang berkaitan dengan ekonomi maritim. Nadiem mengatakan, Indonesia memerlukan inovasi peningkatan manfaat ekonomi khususnya bagi masyarakat pesisir di Tanah Air.

Selanjutnya, aspek teknologi digital, khususnya transformasi digital yang meliputi digitalisasi, pengembangan artificial intelligence hingga software engineering.

Menurut Nadiem, inovasi dalam aspek teknologi digital akan mengubah total mekanisme di berbagai bidang, di antaranya industri, pemerintahan, dan manajerial secara umum.

“Itu akan jadi area fokus agar kita tidak ketinggalan dunia yang lain dan ini kesempatan kita untuk leapfrog (melompat),” ucap Nadiem.

Keempat, adalah aspek pariwisata. Nadiem menekankan Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa dalam pariwisata.

Sayangnya, menurut dia, pencapaian Indonesia di aspek pariwisata masih rendah dibandingkan negara lain yang tidak memiliki kekayaan seperti Indonesia.

Baca juga: Nadiem: Sekarang Tidak Ada Lagi Batasan dalam Hal Akademik

“Jadi gap ini harus kita tutup,” tegas Nadiem.

Terakhir, Nadiem menyorot inovasi dan kemandirian di bidang teknologi Kesehatan, di antaranya terkait vaksin, biotech, serta gene therapy.

Ia mengatakan pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa pentingnya riset dan kemandirian dalam bidang kesehatan.

“Dan bagaiamana kita mengakselerasi kemandirian kita, dan agar kita terus melompat leapfrog dalam berbagai macam teknologi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com