Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Klaim Indonesia Kembangkan Vaksin Etana, Sudah Uji Fase Ketiga

Kompas.com - 06/08/2021, 17:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR sekaligus Satuan Tugas Lawan Covid-19 DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Indonesia bakal mengembangkan vaksin Etana yang dibuat oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia.

Menurut Dasco, saat ini proses pengembangan vaksin tersebut sudah memasuki tahap uji fase ketiga sebelum nantinya akan diproduksi secara lokal untuk masyarakat.

"Sebentar lagi dari pabrik ini ada Etana, vaksin yang juga dikembangkan secara biologi. Saat ini akan memasuki uji fase ketiga yang nantinya bisa membantu proses penyebaran vaksinasi atau kebutuhan vaksin di Indonesia," kata Dasco dalam keterangannya, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Langka di Sejumlah Daerah, Moeldoko: Sabar, Sebentar Lagi Datang

Hal tersebut disampaikannya saat melakukan peninjauan ke PT Etana Biotechnologies Indonesia di kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengatakan, vaksin Etana nantinya dapat disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celsius, sehingga mudah disimpan di kulkas umum.

"Uji klinik vaksin diharapkan dapat dilakukan akhir tahun di Indonesia," ucapnya.

Dasco berharap, vaksin yang diproduksi PT Etana ini akan dapat membantu menekan angka kasus Covid-19 di Indonesia.

Selain vaksin, Dasco mengungkapkan bahwa Satgas Covid-19 DPR juga melihat perkembangan beberapa produk obat-obatan bioteknologi.

Baca juga: Kemenkes Sebut Indonesia Akan Kedatangan 300 Juta Dosis Vaksin pada Agustus-Desember

Menurut dia, pengembangan obat-obatan itu dapat memudahkan masyarakat untuk mengatasi sejumlah penyakit, salah satunya obat untuk pasien cuci darah.

"Jadi dengan obat itu bisa tidak pakai transfusi darah waktu cuci darah, dan ada juga beberapa obat-obatan untuk kanker dan lain-lain. Saya pikir masa depan bioteknologi, obat-obatan ini masa depan yang cerah di Indonesia," ujar dia.

Perlu diketahui, Indonesia saat ini terus mempercepat proses vaksinasi Covid-19 dengan memperbanyak pengadaan vaksin.

Guna memenuhi kebutuhan vaksin, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin dalam negeri, salah satunya Vaksin Merah Putih.

Baca juga: Capai Target Vaksinasi, Anggota Komisi IX Dorong Percepatan Vaksin Merah Putih

Pengembangan vaksin tersebut terus didorong oleh sejumlah anggota DPR. Salah satu anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mendorong percepatan pengembangan vaksin Merah Putih untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

Menurut dia, pemerintah perlu strategi dalam mengatasi persoalan stok vaksin yang terbatas dari luar negeri melalui beberapa skema pengadaan.

"Di tengah keterbatasan stok vaksin, harus terus kita dorong vaksin Merah Putih sebab tidak hanya berkaitan dengan kesehatan tapi juga kedaulatan, bahkan juga soal ekonomi, geopolitik dan sebagainya," kata Kurniasih, Kamis (5/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com