Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Menkes: Tidak Usah Panik...

Kompas.com - 13/07/2021, 17:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak perlu panik dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Budi mengatakan, lonjakan itu terjadi karena ada data kasus konfirmasi positif Covid-19 yang baru masuk dalam catatan.

"Bapak Ibu mungkin akan lihat lonjakan, tidak usah panik, terutama teman-teman media, jangan terlalu panik, mungkin ini sudah kejadian cuma sebelumnya tidak masuk," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021).

Budi mengakui testing Covid-19 di Indonesia masih memiliki banyak masalah, salah satunya soal kasus konfirmasi positif yang terlambat dilaporkan.

Baca juga: Varian Delta Masih Menyebar, Menkes Minta Masyarakat Kurangi Mobilitas

Ia menyebut, tidak sedikit kasus konfirmasi positif yang baru dilaporkan dua hari setelah hasil tes keluar.

Untuk itu, kata Budi, pemerintah kini tengah menggencarkan tes Covid-19 agar mendapatkan laporan yang sesuai terjadi di lapangan dan hasilnya menunjukkan terjadi lonjakan kasus.

"Mungkin dalam beberapa hari ini akan ada lonjakan tapi itu bukannya baru tapi karena memang sebelumnya enggak terlaporkan saja sekarang jadi masuk terlaporkan," kata Budi.

Di samping itu, Budi juga mengusulkan agar pencatatan kasus Covid-19 tidak dipublikasikan dalam bentuk data harian melainkan berdasarkan data rata-rata tujuh hari sebagaimana yang dilakukan World Health Organization (WHO).

Sebab, data yang tercatat pada hari ini bisa jadi merupakan data hasil tes beberapa hari yang lalu.

Baca juga: Menkes Sebut Yogyakarta dan DKI Akan Alami Dampak Paling Berat jika Kasus Covid-19 Melonjak

"Kalau kita lihat di WHO, standarnya kita lihat rata-rata tujuh hari, jadi laporan itu rata-rata tujuh hari. Jadi hari ketujuh misalnya angka yang dilihat rata-rata hari kesatu sampai ketujuh, hari kedelapan yang diliat hari kedua sampai hari kedelapan, hari kesembilan begitu, rolling," kata dia.

"Sehingga dengan demikian adanya anomali-anomali dari testing dan tracing dapat kita luruskan," kata Budi.

Pemerintah mencatat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 47.899 kasus pada Selasa hari ini yang merupakan angka tertinggi selama pandemi.

Penambahan tertinggi juga tercatat pada Senin (11/7/2021) yakni sebanyak 40.427 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com