Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedermawanan Masyarakat Disebut Meningkat di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 10/07/2021, 12:22 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengatakan, sikap kedermawanan masyarakat dinilai semakin meningkat di masa pandemi Covid-19.

Vice President ACT Dwiko Hari Hastriadi mengakui krisis akibat pandemi justru membuat keinginan masyarakat bersedekah menjadi lebih tinggi.

“Ini memang secara perlahan justru memang kita melihat di masa krisis ini orang ingin bersedekah jadi lebih tinggi,” kata Dwiko dalam acara virtual Polemik MNC Trijaya, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat, Masyarakat Dinilai Sangat Bergantung pada Bantuan Pemerintah

“Jadi ketika ada keterdesakan salah satunya krisis gitu ya, kita melihat kedermawanan masyarakat justru tumbuh,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Dwiko menyatakan bahwa saat ini sudah banyak lembaga sosial dan kemanusiaan yang memiliki akuntabilitas dan laporan keuangan yang jelas.

Hal tersebut, menurut Dwiko, turut berkontribusi memberikan kepercayaan masyarakat untuk memberi sumbangan.

Baca juga: Polda Metro Bagikan Sembako secara Door to Door, 100 Kendaraan Dikerahkan

“Sehingga secara perlahan tumbuh trust di masyarakat untuk menyumbang ke lembaga-lembaga kemanusiaan ini,” ucap dia.

Dwiki pun mengatakan, ACT sebagai salah satu lembaga sosial mengalami peningkatan transaksi amal.

Meskipun, ia mengatakan, jumlah nominal transaksi terbilang kecil, yakni berkisar di angka 10.000 hingga 50.000.

Baca juga: Urundayacovid.com, Situs Tempat Warga Urunan Informasi Vaksinasi hingga Tempat Isolasi

Namun, jumlah donatur dan jumlah transaksi bisa dikatakan cukup masif.

“Ini ada peningkatan justru hampir bisa 150 persen peningkatan donatur kami di sini masa Covid ini,” kata Dwiko.

Bahkan, Dwiko menuturkan, donatur tidak hanya berasal dari golongan-golongan masyarakat tertentu saja.

Ia menceritakan, sempat ada pengendara ojek online yang langsung mendatangi kantor ACT untuk memberikan bantuan dengan uang receh pecahan Rp 2.000.

Baca juga: Data ACT, Banyak Warga Kelas Menengah Juga Minta Bantuan karena Terdampak Pandemi Covid-19

“Kayak ada tukang ojek online juga ya ini datang dia dengan recehan dengan Rp 2.000, bersama anaknya juga ada yang berikan bantuan kami, itu datang ke kantor. Sampai seperti itu,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com