Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat, Wakil Ketua MPR: Di Rumah Saja Merupakan Ibadah

Kompas.com - 09/07/2021, 07:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani mengatakan, setiap individu mesti menyadari bahwa berdiam diri di rumah merupakan bentuk ibadah agar terhindarp dari Covid-19.

Menurut Muzani, pemahaman itu diperlukan karena situasi pandemi Covid-19 yang terus meningkat membutuhkan kesabaran dan kesadaran sosial yang tinggi, salah satunya dengan berdiam di rumah.

"Supaya kesabaran dan kesadaran sosial itu bermakna dan bermanfaat, maka setiap orang harus menyadari bahwa tidak beraktivitas di luar rumah atau #DiRumahAja merupakan suatu ibadah agar kita terhindar dari penyakit," kata Muzani dalam siaran pers, Kamis (8/7/2021) malam.

Baca juga: Ingatkan Perusahaan Patuhi PPKM Darurat, Satgas: yang Melanggar Dicabut Izinnya

Muzani juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan ibadah spiritualitas mereka di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu, dalam situsi pandemi seperti ini, spiritualitas perlu ditingkatkan di samping taat pada protokol kesehatan dan aturan PPKM Darurat.

"Sebagai bangsa yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, maka peningkatan spiritualitas kita kepada Allah itu menjadi penting bagi seseorang supaya iman kita menjadi kuat, karena hal itu bisa memperkuat imun," kata dia.

Ia pun meyakini penyakit didatangkan dari Tuhan sama seperti kesembuhan dan kesehatan yang juga datang dari Tuhan.

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: Disiplin Individu Kunci Sukses PPKM Darurat dan Mikro

Oleh sebab itu, menurut Muzani, pendekatan ketuhanan harus dijadikan pendekatan tertinggi dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang belum berkesudahan ini.

"Pendekatan ketuhanan harus dianggap sebagai sebuah pendekatan tertinggi dalam setiap ikhtiar kita dalam menangani setiap masalah, setelah semua cara telah kita lakukan menurut prosedur dan aturan tata caranya," kata Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com