Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya 10 Peserta Munas Kadin di Kendari Positif Covid-19

Kompas.com - 08/07/2021, 13:02 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Adisatrya Sulisto mengatakan, setidaknya ada 10 peserta Munas terpapar Covid-19.

Namun, kata dia, beberapa orang kini diketahui telah sembuh dan sebagian lagi masih menjalani isolasi mandiri hingga perawatan di rumah sakit.

"Kami tentu tidak mau ada klaster baru akibat Munas Kadin dan telah berupaya maksimal dengan protokol kesehatan yang berlipat," kata Adisatrya seperti dilansir dari Kompas.id, Kamis (8/7/2021).

"Namun, karena virus ini tidak terlihat, mau bagaimana lagi. Kami juga bekerja sama dengan Kadin Sultra untuk penanganan teman-teman yang masih dalam perawatan," lanjut dia.

Baca juga: Seorang Peserta Munas Kadin VIII Meninggal Dunia akibat Covid-19

Selain itu, Adisatrya juga mengungkapkan ada satu orang peserta munas yang meninggal dunia akibat perpapar Covid-19.

Peserta yang meninggal itu adalah Rudy D Siregar yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Hubungan Antarlembaga Kadin Indonesia di kepengurusan 2015-2020.

"Kami mendapatkan informasi kemarin bahwa rekan kita Rudy tidak tertolong saat menjalani perawatan di Kendari," ujarnya.

Ia pun merasa sangat berduka atas kejadian itu dan rekan Kadin di wilayah juga sudah membantu mengurus Rudy dan rencananya, jenazah akan dikremasi dan dibawa ke Jakarta.

Menurut Adisatrya, Rudy diketahui berangkat dari Jakarta dan tiba di Kendari pada Senin (29/6/2021) atau sehari sebelum pembukaan Munas.

Baca juga: Kota Kendari yang Jadi Zona Merah Setelah Munas Kadin Berakhir...

Setelah tiba di Kendari, Rudy melanjutkan perjalanan ke Hotel Claro, tempat munas diselenggarakan dan semua peserta menjalani tes polymerase chain reaction (PCR).

Hasilnya Rudy diketahui positif Covid-19, kemudian panitia yang bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Kendari dan Sulawesi Tenggara (Sultra) membawa Rudy ke lokasi isolasi.

Adisatrya mengatakan, kondisi Rudy terhitung baik dengan saturasi yang normal namun, setelah beberapa hari isolasi, dia dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan Rudy meninggal dunia.

Sebagai informasi, kini status zona risiko Covid-19 di Kendari, Sultra, per 4 Juli 2021 meningkat menjadi zona merah usai gelaran Munas Kadin pada 30 Juni hingga 2 Juli 2021.

Baca juga: Jokowi Hadiri Munas Kadin di Tengah Lonjakan Covid-19, Anggota DPR: Tidak Menjadi Contoh Baik bagi Masyarakat

Sebelumnya pada 29 Juni 2021 berdasarkan pantauan Kompas.com melalui peta risiko satgas Covid-19, Kendari termasuk dalam zona oranye atau berisiko sedang penularan Covid-19.

Memang belum ada instansi yang menyimpulkan bahwa gelaran tersebut menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.

Namun, berdasarkan data yang dihimpun Kompas.id sejumlah peserta dan pengurus Kadin diketahui positif Covid-19.

Sejumlah anggota tim paduan suara pembukaan munas yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada 30 Juni 2021 itu pun terpapar Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com