Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Median: 49,7 Responden Anggap Situasi Pandemi Covid-19 Lebih Buruk Dibandingkan Tahun Lalu

Kompas.com - 07/07/2021, 14:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) menunjukkan, hampir separuh responden menyatakan situasi pandemi Covid-19 pada tahun ini lebih parah dibandingkan sebelumnya.

"Jadi 49,7 persen netizen itu menyatakan bahwa situasi Covid-19 itu makin parah sekarang ini dibandingkan dengan setahun yang lalu," kata Direktur Eksekutif Meidan Rico Marbun, Rabu (7/7/2021).

Sementara itu, 29,3 persen responden menyatakan situasi pandemi tahun ini sama saja dibandingkan tahun lalu, 14,2 persen responden menyatakan lebih baik, dan 6,8 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Semakin Mengganas, Tercatat 6 Rekor Kasus Baru dalam Sepekan Terakhir

Menurut Rico, temuan survei tersebut selaras dengen kondisi faktual di mana jumlah kasus positif Covid-19 dan kematian akibat Covid-19 terus meningkat.

"Kalau kita lihat hari ini begitu ya, betapa banyak tragedi yang kita dengar, memang orang itu mengatakan hampir 50 persen menyatakan situasi Covid-19 sekarang ini lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu," kata dia.

Rico pun menduga, jumlah responden yang menilai situasi pandemi lebih buruk akan bertambah apabila survei dilakukan pada awal Juli 2021.

Di samping itu, survei Median juga menemukan tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 masih berada di bawah 50 persen.

Baca juga: UPDATE: 728 Kasus Kematian akibat Covid-19 dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Rico membeberkan, hanya ada 35,3 persen responden yang puas atas kinerja pemerintah pusat dalam menangani Covid-19, sedangkan yang tidak puas sebanyak 30,6 persen dan biasa saja 34,2 persen.

Sementara, di pemerintah provinsi terdapat 37,8 persen responden puas; 25,4 persen responden tidak puas; dan 36,7 persen responden biasa saja.

Lalu, di pemerintah kabupaten/kota ada 36,5 persen responden menyatakan puas; 24,5 persen responden tidak puas; dan 38,9 persen responden biasa saja.

"Kalau kita lihat rentang angkanya masih di bawah 50 persen, maka ini rentangnya antaara 30-40 persen, ini artinya eksekutif kita baik di tingkat kota/kabupaten maupun di tingkat provinsi atau bahkan di tingkat pusat itu perlu memperbaiki kinerjanya," ujar Rico.

Baca juga: Survei Median: 37,5 Responden Lansia di Atas 60 Tahun Tak Ingin Divaksinasi

Adapun survei ini dilakukan Median melalui kuesioner berbasis Google Form yang disebarkan melalui media sosial Facebook dengan target pengguna aktif berusia 17 tahun hingga di atas 60 tahun.

Ada 1.089 responden yang tersebar di 32 provinsi yang terjaring dalam survei yang berlangsung apda 21-26 Juni 2021.

"Dikarenakan sampel adalah pengguna media sosial maka survei ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran persepsi populasi secara keseluruhan," ujar Rico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com