Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemerintah Sedang Hitung Kemungkinan Tambahan Anggaran untuk Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 06/07/2021, 16:01 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini pemerintah sedang menghitung kemungkinan tambahan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat kuliah umum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 62 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23 Tahun 2021 Lemhanas RI, Selasa (6/7/2021).

"Pemerintah sedang menghitung kembali kemungkinan dibutuhkannya tambahan anggaran untuk program PEN," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Menkeu: Geliat Pemulihan Ekonomi Indonesia Terpantau Cukup Kuat

Ma'ruf mengatakan, tambahan anggaran itu untuk menjaga daya beli, mendorong perekonomian, serta penanganan kesehatan yang belum dialokasikan dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN) berjalan.

Termasuk belum dialokasikan melalui kebijakan refocusing atau realokasi kembali belanja pemerintah.

Sejak tahun 2020, kata dia, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan extraordinary untuk mengatasi masalah kesehatan serta dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut dilakukan dengan difokuskannya APBN untuk keperluan akibat disrupsi berbagai sektor yang terjadi akibat pandemi.

"Alokasi sebesar Rp 695 triliun pada tahun 2020 dan Rp 699 triliun untuk tahun 2021 dan akan ditambah sesuai kebutuhan untuk penanganan kesehatan, bantuan sosial, dan stimulus bagi dunia usaha termasuk sauah mikro kecil menengah (UMKM)," tutur Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Sebut Seluruh Negara Masih Cari Solusi Cegah Penyebaran Covid-19

Dari upaya mengelola krisis akibat pandemi Covid-19 di bidang ekonomi tersebut, kata dia, telah menunjukkan hasil positif.

Hal itu pun memberikan harapan pemulihan sebagaimana ditunjukkan oleh indikator-indikator pada semester I Tahun 2021.

Antara lain pada bulan Mei, PMI (Purchasing Manager Index) Manufaktur yang mulai ekspansi dan mencapai rekor tertinggi, inflasi yang mulai menunjukkan peningkatan yang berarti adanya peningkatan demand.

Kemudian Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 104,4 atau berarti kondisi optimis, Indeks Penjualan Ritel per April tumbuh 15,6 persen (yoy) dan diperkirakan masih tumbuh double digit pada Mei 2021.

Baca juga: Sebut Pemulihan Ekonomi Sudah Terjadi, Luhut: Pengamat Jangan Bohongi Rakyat

Termasuk konsumsi listrik per Mei tumbuh 16,6 persen dan penguatan tren pertumbuhan konsumsi listrik bisnis serta industri sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi dan dukungan pemerintah dalam penanganan pandemi serta pemulihan ekonomi.

"Namun demikian pemerintah tetap mewaspadai terjadinya eskalasi Kasus Covid-19 yang dikhawatirkan dapat mendorong kembali restriksi mobilitas masyarakat, yang selanjutnya akan berdampak pada laju pemulihan ekonomi terutama pada semester kedua tahun ini," ucap dia.

Lebih lanjut Ma'ruf mengatakan, alokasi belanja APBN tahun 2022 yang saat ini sedang disusun juga harus dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Utamanya untuk mendukung pemulihan kondisi perekonomian dan memulai konsolidasi fiskal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com