JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah pemeriksaan swab PCR untuk mendiagnosis kasus positif Covid-19 tidak dikurangi.
Hal itu ia sampaikan terkait jumlah hasil tes antigen dalam data nasional yang sedikit lebih tinggi dari pada hasil swab PCR sejak pekan keempat Februari.
"Namun, perlu ditekankan bahwa jumlah orang yang diperiksa oleh PCR tidak berkurang jumlahnya. Artinya, pemeriksaan PCR memang tidak dikurangi di lapangan," ujar Wiku, dikutip dari siaran pers, Jumat (25/6/2021).
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pemda Terapkan Mekanisme PPKM Mikro secara Benar
Terkait diagnosis menggunakan tes antigen, Wiku menyebut Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/446/2021.
Melalui Kepmenkes ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses pemeriksaan Covid-19.
Ke depannya, kebijakan screening ini akan terus dibarui sesuai kondisi yang ada dengan tetap mempertimbangkan kenyamanan masyarakat termasuk untuk mereka yang mobilitasnya tinggi.
“Tentu, ini mempertimbangkan antigen jauh lebih cepat dan murah, dengan akurasi mendekati tes PCR. Antigen digunakan untuk melacak kontak erat, penegakan diagnosis dan screening Covid-19 dengan kondisi tertentu seperti menghadiri kegiatan atau sebagai syarat bila seseorang ingin melakukan perjalanan,” jelas Wiku.
Baca juga: Satgas Minta Pasien Covid-19 Patuhi Prosedur Isolasi Mandiri
Wiku mengingatkan beberapa situasi yang dapat menurunkan efektivitas tes antigen seperti penggunaan antigen yang tidak dikonfirmasi dengan tes PCR pada orang dengan kemungkinan terinfeksi atau kontak erat.
Selain itu, penggunaan antigen yang tidak sesuai mutu standar WHO dan pengambilan sampel swab yang tidak sesuai prosedur seperti di sepertiga hidung anterior dapat berdampak pada penurunan efektivitas tes antigen.
Wiku pun meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk memastikan penggunaan antigen yang tetap pada fungsinya dan dengan metode yang tepat.
"Apabila pada kasus yang perlu konfirmasi PCR, maka harus diteruskan dengan tes PCR agar hasilnya lebih akurat,” tutur Wiku.
Baca juga: Satgas: Tak Perlu Panik dan Buru-buru ke RS jika Hasil PCR Positif Covid-19
Wiku juga mengingatkan agar pemeriksaaan dengan metode PCR tetap dimasifkan walaupun telah ada metode tes antigen.
“Ingat, PCR tetap menjadi gold standard atau standar tertinggi pemeriksaan Covid-19,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.