Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji Pengganti Dudung Abdurachman

Kompas.com - 09/06/2021, 09:23 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Asisten Personel Kepala Staf Angkatan Darat (Aspers KSAD) Mayjen TNI Mulyo Aji resmi menjabat Panglima Kodam Jaya menggantikan Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Sementara Dudung kini resmi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Adapun posisi Aspers KSAD kini diisi Mayjen TNI Wawan Ruswandi.

Mulyo Aji resmi memimpin Kodam Jaya setelah menjalani serah terima jabatan (sertijab) yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di Lantai Dasar Gedung E Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Selasa (8/6/2021).

"(Jabatan yang diserahterimakan) Pangdam Jaya dari Mayjen TNI Dudung Abdurachman kepada Mayjen TNI Mulyo Aji," demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenad), Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Jadi Pangdam Jaya, Berapa Kekayaan Mayjen TNI Mulyo Aji?

Mulyo Aji merupakan jenderal bintang dua kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 28 Juli 1964. Selain itu, Mulyo Aji jebolan Akademi Militer (Akmil) 1987, satu angkatan dengan Jenderal TNI Andika Perkasa.

Dikutip dari Tribunnews.com, Mulyo Aji merupakan perwira Angkatan Darat yang piawai dalam bidang infanteri.

Saat berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen), Mulyo Aji tercatat pernah menjabat Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Kadislitbangad).

Ia juga pernah mengemban posisi Irdam III/Siliwangi ketika masih berpangkat Kolonel Infanteri.

Pada 2012-2014, ia menjabat Danrem 074/Warastratama.

Dalam rekam jejak di medan penugasan, Mulyo Aji setidaknya pernah tiga kali terjun dalam Operasi Timor Timur. Ketiganya yakni terjadi pada 1989, 1992, dan 1999.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com