JAKARTA, KOMPAS.com - Immunization Officer WHO Indonesia Olivi Silalahi mengatakan, pemberian akses vaksin Covid-19 untuk seluruh negara di dunia belum merata.
"Untuk vaksin Covid-19 sendiri ternyata kita belum berhasil sebagai masyarakat dunia memberikan vaksin secara merata aksesnya kepada banyak negara," kata Olivi dalam diskusi secara virtual, Selasa (8/6/2021).
Olivi mengatakan, banyak negara di Afrika paling rendah dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, jika dibandingkan negara-negara di Amerika Utara.
"(Di Afrika pelaksanaan vaksinasi) yaitu sekitar 2 orang per 100 penduduk kalau dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Utara, mereka sudah berhasil memvaksinasi sekitar 62 orang per 100 penduduk, hal ini cukup jauh ya," ujarnya.
Baca juga: Indonesia Berharap China Lebih Berperan Atasi Kesenjangan Akses Vaksin Covid-19
Berdasarkan hal tersebut, Olivi mengatakan, WHO pada 28 Mei 2021 yang lalu memanggil seluruh pemimpin dunia untuk mendorong vaksin Covid-19 dapat dijangkau oleh seluruh negara dan seluruh masyarakat, terutama kelompok prioritas.
"Dengan target minimal 10 persen populasi di setiap negara pada bulan September 2021 mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan minimal 30 persen penduduk suatu negara untuk mendapatkan vaksinasi pada Desember 2021," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kesenjangan vaksin pada tingkat global saat ini akan berisiko memperlama pandemi Covid-19, termasuk di Asia Tenggara.
Retno menuturkan, Indonesia berharap China dapat berperan lebih banyak dalam mengatasi kesenjangan vaksin.
Salah satunya dengan membagikan vaksin kepada negara-negara yang belum mendapatkan. Hal ini disampaikan Retno dalam pertemuan khusus para menlu ASEAN dengan menlu Republik Rakyat China (RRC), di Chongqing, China.
"Baca juga: Satgas Tegaskan Vaksin Covid-19 Bukan untuk Pengobatan
Isu respons ASEAN-RRT terhadap pandemi, dalam pernyataan nasional Indonesia, saya kembali menegaskan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai. Kesenjangan vaksin global berisiko memperlama pandemi termasuk di Asia Tenggara," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6/2021).
Retno menjelaskan, saat ini 75 persen vaksin dinikmati oleh 10 negara dan hanya 0,4 persen yang dinikmati oleh negara berpendapatan rendah.
Negara-negara ASEAN, kata dia, sejauh ini baru memvaksinasi 7,8 persen populasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.