Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Akhiri Operasi Pengangkatan KRI Nanggala-402

Kompas.com - 03/06/2021, 11:11 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) memutuskan untuk mengakhiri operasi pengangkatan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali pada 21 April 2021.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyebutkan, tidak ada lagi rencana pencarian KRI Nanggala-402.

"Penyelamatan sudah selesai," ujar Julius, dikutip dari Reuters, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Polisi Gratiskan Pengurusan SIM dan Surat Kendaraan bagi Keluarga Kru KRI Nanggala-402

Upaya pengangkatan KRI Nanggala-402 dinyatakan selesai ditandai dengan berakhirnya kerja sama operasi bersama AL China atau People Liberation Army Navy.

Dalam operasi ini, PLA Navy mengerahkan kapal PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage and Rescue Yong Xing Dao-863, dan Scientific Salvage Tan Suo 2.

TNI AL dan PLA Navy telah menggelar pertemuan akhir guna menutup rangkaian operasi.

Pertemuan tersebut melibatkan Atase Pertahanan (Athan) China untuk RI Senior Kolonel Chen Yongjing, Wakil Athan Kolonel Zheng Yuanyuan, Wakil Konjen Denpasar Mei Yuncai di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

"TNI AL menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PLA Navy yang telah mengirimkan tiga kapalnya," ujar Kepala Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya dalam keterangan tertulis, Rabu malam.

Baca juga: Belum Ditemukan, Badan Kapal KRI Nanggala-402 Diduga Berada di Kawah Perairan Bali

Putu mengatakan, kerja sama TNI AL dan PLA Navy dalam melaksanakan salvage KRI Nanggala-402 merupakan bukti nyata adanya persahabatan yang kuat di antara angkatan laut sedunia "Seaman Brotherhood".

"Bagi TNI AL, kegiatan yang sudah dilakukan ini menjadi pengetahuan dan referensi kedepan untuk lebih meningkatkan kerja sama hubungan bilateral antar Angkatan Laut," ucap Putu.

Sementara itu, Senior Kolonel Chen Yongjing yang mewakili Pemerintah China menyampaikan bahwa selama lebih kurang satu bulan PLA Navy dan TNI AL telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.

Keduanya telah berupaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya dokumentasi berupa foto dan video dan juga mengangkat beberapa bagian KRI Nanggala yang semua sudah diserahterimakan kepada pihak Indonesia.

Baca juga: Bantu Evakuasi KRI Nanggala-402, China: Ini Hal yang Rumit

Menurut dia, kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata penyelamatan humanitarian yang dilakukan bersama dengan TNI AL.

"Kegiatan ini memiliki makna yang sangat besar pada perkembangan hubungan kemitraan strategis komprehensif TNI AL dan tradisi kedua negara yaitu berat dipikul berat sama dijinjing serta juga bermakna besar dalam kerja sama maupun saling percaya antara kedua militer," kata dia.

Baca juga: Bantu Evakuasi KRI Nanggala-402, China: Ini Hal yang Rumit

KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di Perairan Bali pada 21 April 2021. Beberapa hari berikutnya, kapal selam ini dinyatakan tenggelam.

Saat itu, KRI Nanggala-402 tengah dijadwalkan melaksanakan penembakan torpedo.

Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan kesiapan operasional prajurit dan satuan. Sebanyak 53 kru kapal gugur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com