JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta kapal feri Cantika Lestari 10 yang karam di pelabuhan Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) segera dievakuasi.
Evakuasi tersebut diperlukan agar pelabuhan dapat difungsikan kembali.
“Saya minta kapal itu segera dievakuasi agar pelabuhan bisa difungsikan kembali,“ kata Muhadjir di Bandara Terdamu, Pulau Sabu Raijua, dikutip dari siaran pers, Rabu (5/5/2021).
Kapal feri tersebut karam akibat adanya badai siklon tropis seroja pada 3-5 April 2021. Kapal tersebut miring dan menghalangi pelabuhan.
Baca juga: Kunjungi Korban Badai Seroja di NTT, Menko PMK Minta Ibu dan Anak Diutamakan
Selain kapal tersebut, siklon tropis juga membuat kapal Jatra 1 milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Pelabuhan Bokok tenggelam.
Di samping meninjau kapal karam, Muhadjir juga mengunjungi warga yang terdampak bencana di Pasar Teliha, Kecamatan Sabu.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir bersama pejabat Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan beberapa bantuan.
Baca juga: Siklon Tropis dan Dampak Badai Seroja yang Ekstrem di NTT
Antara lain bantuan 200 paket sembako, 99.960 kg cadangan beras pemerintah senilai Rp 1 miliar lebih, serta penyerahan simbolis bantuan kepada tiga ahli waris korban siklon tropis masing-masing Rp 15 juta.
Diketahui, badai siklon tropis seroja terjadi pada 1-5 April 2021.
Akibat badai tersebut kerusakan besar pun terjadi di beberapa wilayah NTT.
Adapun Muhadjir bersama rombongan berkunjung ke lokasi-lokasi yang berbeda, yakni Kota-Kabupaten Kupang, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Alor, serta Kabupaten Rote, pulau paling selatan Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.