Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemen PPPA: Ruang Menyusui dan "Daycare" di Kantor Bisa Selamatkan 1-2 Juta Jiwa

Kompas.com - 29/04/2021, 15:33 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Agustina Erni mengatakan, adanya ruang menyusui dan daycare di perkantoran atau fasilitas publik dapat menyelamatkan 1 hingga 2 juta jiwa.

Hal itu pula yang mendorong Kemen PPPA kepada setiap kantor instansi pemerintahan menyediakan ruang menyusui dan daycare.

Erni mengatakan, selama ini pihaknya masih menemukan kasus pegawai instansi pemerintahan yang kesulitan mencari lokasi memerah ASI ketika berada di kantornya.

Baca juga: Tidak Ada Ruang Menyusui di Kantor, Coba Lakukan Langkah Ini!

"Hal ini harus mendapat perhatian lebih lanjut. Manfaat ruang menyusui dan daycare di antaranya dapat menyelamatkan 1-2 juta jiwa setiap tahun," kata Erni dikutip dari situs Kemen PPPA, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, adanya ruang menyusui dan daycare di tempat kerja, khususnya kantor pemerintahan juga akan mengurangi persentase kematian akibat infeksi pernapasan dan diare hingga meningkatkan efektivitas imunisasi.

Kemudian mengurangi kebutuhan cairan pengganti cairan tubuh yang hilang, meningkatkan intelegensia dan kesiapan belajar anak, menekan jumlah anak yang ditinggalkan orangtuanya di rumah sakit, dan memperkuat ikatan protektif antara ibu dan anak.

“Pemberian ASI eksklusif dan tersedianya daycare juga dapat mengurangi absensi ibu bekerja dikarenakan anak yang diberikan asi eksklusif akan tumbuh lebih sehat dan tidak mudah sakit sehingga ibu tidak harus sering mengambil cuti," kata dia.

Erni juga memastikan bahwa daycare dapat mengurangi retensi pegawai perempuan.

Pasalnya, salah satu faktor yang mempengaruhi ibu berhenti bekerja adalah kesulitan mencari penitipan anak.

Sementara itu, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Woro Srihastuti mengatakan, keberadaan daycare di kantor dapat berkontribusi terhadap angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan (TPAK).

Baca juga: Cara Menjaga Anak Tetap Sehat Saat Harus Dititipkan di Daycare

Data Female Labour Force Participation in Indonesia pada 2018 menunjukkan, salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi kerja perempuan adalah kepemilikan anak di usia 0-2 tahun.

"Oleh sebab itu, pengasuhan alternatif seperti adanya daycare dalam institusi perkantoran diharapkan dapat membawa manfaat terhadap ibu dan juga anak dalam memperoleh pengasuhan terbaik," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com