Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI: Aksi May Day Wajib Ikuti Protokol Kesehatan, Buruh Siap Rapid Tes Antigen

Kompas.com - 27/04/2021, 15:20 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, aksi buruh di Hari Buruh Internasional atau May Day wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Iqbal mengatakan, para buruh siap untuk melakukan rapid tes antigen Covid-19 untuk memastikan bahwa setiap peserta aksi bebas dari Covid-19.

“Kalau perlu rapid tes antigen, kita akan ikuti rapid tes antigen. Jadi yang hadir aksi harus bisa dipastikan orang-orang yang sehat yang tidak terpapar Covid-19, maka rapid tes antigen menjadi ukuran yang kami siap untuk menjalaninya,” kata Iqbal dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).

Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat keamanan dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 baik di tingkat pusat maupun daerah.

Protokol kesehatan 3M, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, juga akan diterapkan dalam aksi tersebut.

Baca juga: KSPI Minta Pemerintah Tegakkan Aturan Pemberian THR

Bahkan, demi menjaga protokol Kesehatan Covid-19, Iqbal mengatakan setiap 3 orang peserta aksi akan diberikan 1 botol handsanitizer.

“Menjaga jarak, memakai masker dan setiap peserta aksi dibekali oleh organisasi oleh KSPI, setiap 3 orang 1 hand sanitizer, 1 hand sanitizer untuk 3 orang,” tuturnya.

Aksi tersebut digelar menuntut pembatalan Omnibus Law Cipta Kerja Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 terkait Klaster Ketenagakerjaan dan meminta diberlakukannya kembali Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) tahun 2021.

Nantinya, aksi buruh akan dipusatkan di sekitar Istana Presiden dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

KSPI juga sedang mengupayakan agar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dapat menerima perwakilan buruh masuk ke Istana untuk menyampaikan aspirasi di Hari May Day.

Ia juga berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung dapat menerima sejumlah perwakilan buruh tersebut.

“Syukur-syukur kami berharap Bapak Presiden, Bapak Jokowi bisa menerima perwakilan delegasi buruh yang perwakilan 100 orang tadi ke Istana atau ke Mahkamah Konstitusi, sedang dalam koordinasi,” ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Akan Denda Perusahaan yang Telat Bayar THR 2021, Ini Tanggapan KSPI

Diketahui, sejumlah buruh akan melakukan aksi pada Sabtu (1/5/2021).

Presiden KSPI Said Iqbal sebelumnya mengatakan aksi tersebut akan diikuti oleh puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di Indonesia.

“Khusus KSPI, aksi mayday ini akan diikuti 50.000 buruh yang sudah tercatat, yang sudah dilakukan pendataan lebih dari 50.000 buruh di 24 provinsi,” kata Iqbal dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com