Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Lembaga Pengelola Zakat dan Wakaf Dibenahi

Kompas.com - 27/04/2021, 12:19 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar lembaga pengelola dana sosial seperti zakat dan wakaf dapat dibenahi.

Pembenahan tersebut dibutuhkan, kata dia, karena zakat dan wakaf memiliki potensi yang besar untuk membangun kesejahteraan masyarakat.

Antara lain, untuk pembangunan sarana dan prasarana keagamaan, bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.

"Sehingga diperlukan pembenahan lembaga pengelola zakat agar kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut dapat meningkat dan penyaluran ke masyarakat dapat lebih merata," kata Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Wapres Dorong BWI Memperbaiki Tata Kelola Wakaf

Ma'ruf mengatakan, pihaknya ingin kepercayaan masyarakat kepada lembaga pengelola zakat dan wakaf terus diperkuat.

Dengan demikian, maka masyarakat tidak harus selalu memberikan langsung zakat kepada sesama masyarakat.

Sebab, hal tersebut kemungkinan penggunaannya bisa menjadi kurang merata.

"Kalau melalui lembaga, baik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ), itu kita sudah pastikan nantinya bersifat memperbaiki, lalu arah distribusinya ke tempat yang jelas supaya tepat sasaran," ujar dia.

Baca juga: Menurut Wapres, Sudah Banyak Milenial Sadar Ekonomi dan Keuangan Syariah

Menurut dia, apabila pembenahan dapat dilakukan dengan baik, maka nantinya penyerapan dana sosial pun dapat meningkat.

Pada akhirnya dalam jangka panjang, kata dia, jumlah pemberi zakat pun dapat meningkat dan penerima manfaat dapat merasakan manfaatnya sesuai kebutuhan.

"Kami ingin ke depannya ada pembenahan-pembenahan zakat yang lebih baik, terutama agar lembaga-lembaga ini bisa menyerap lebih besar daripada sekarang sehingga kita bisa memonitor progresnya," tutur Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Apresiasi Pelaksanaan Pilkada 2020 yang Lancar Saat Pandemi Covid-19

Sebab, kata dia, korelasi antara penerimaan melalui lembaga dan non lembaga sangat berpengaruh.

Ini termasuk juga bagaimana mendistribusikan zakat itu terhadap upaya-upaya pemberdayaan yang lebih baik lagi secara tepat sasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com