Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bertemu Menhan Prabowo, Presiden Korsel Titip Salam untuk Presiden Jokowi

Kompas.com - 09/04/2021, 23:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menitipkan salam kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Seoul, Korea Selatan, pada Kamis (8/4/2021).

Pertemuan itu berlangsung sehari sebelum peluncuran pesawat tempur Korean Fighter Experimental/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX).

“Sampaikan salam saya kepada kawan saya, Presiden Jokowi,” tutur Presiden Moon sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Bertemu Menlu Korsel, Hadiri Peluncuran Jet Tempur KF-X

Adapun dalam pertemuan tertutup dengan Prabowo tersebut, Presiden Moon menjelaskan bahwa sebagai negara yang memiliki kemampuan pertahanan dan alutsista yang hebat di tingkat dunia, Korsel akan menjadi mitra kerja sama industri pertahanan yang dapat dipercaya.

“Dalam kerja sama industri pertahanan, Korsel tidak hanya mengekspor barang jadi tetapi terus menjalankan kerja sama timbal balik melalui alih teknologi, produksi bersama, serta memasuki pasar negara ketiga bersama,” tutur Presiden Moon, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kedutaan Besar Korsel di Jakarta, Jumat.

Selain itu, Presiden Moon juga menekankan bahwa produksi dan pengembangan bersama alutsista terdepan, seperti pesawat tempur dan kapal selam, akan menguntungkan kedua negara secara nyata.

Menanggapi itu, Menhan Prabowo menyampaikan kekagumannya karena Korsel sukses memajukan negara dan memodernisasi industri dan teknologi.

Oleh karena itu, menurut Menhan, proyek kerja sama dengan Korsel, termasuk proyek KFX/IFX harus berhasil. Ia pun siap berupaya mengatasi hambatan dan kesulitan yang mungkin menjadi kendala dalam kerja sama antara Indonesia dan Korsel.

Baca juga: Prabowo Hadiri Langsung Peluncuran Pesawat Tempur KF-21 Boramae di Korsel

“Kami berkomitmen akan mewujudkan kemauan yang kuat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan pada masa depan,” kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengutarakan bahwa kehadiran dirinya pada acara “KFX/IFX Prototype Roll-out Ceremony” menandakan good message atau pesan yang baik.

Seperti diketahui, proyek KFX/IFX adalah proyek pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun won (sekitar Rp114,4 triliun) dari tahun 2015 sampai 2028.

Menhan Prabowo telah menunjukkan keinginan yang kuat terhadap kesuksesan proyek KFX/IFX dalam pertemuan dengan Presiden Moon Jae-in.

Proyek pesawat KFX/IFX yang diberi nama KF-21 Boramae merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Korsel.

Baca juga: Mahfud MD Pastikan Pembicaraan Proyek KFX-IFX dengan Korsel Dilanjutkan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX sempat tertunda sekitar tahun 2009. Kemudian pada 7 Januari 2016, Indonesia dan Korsel menandatangani cost share agreement.

Terdapat tiga fase pembuatan KF-X/IF-X. Pertama, yakni pengembangan teknologi atau pengembangan konsep, pengembangan rekayasa manufaktur atau pengembangan prototipe, dan proses produksi massal. Targetnya, pada 2020 pesawat tempur sudah bisa diproduksi dan pada 2025 diharapkan sudah bisa beroperasi.

Melibatkan APBN masing-masing negara, dalam kerja sama ini pemerintah Korea menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sisanya ditanggung KAI (perusahaan pembuat pesawat Korea) 20 persen, sementara pemerintah Indonesia hanya 20 persen.

Kedua negara menargetkan produksi 168 unit pesawat KFX/IFX dengan pembagian yang disesuaikan dengan kontribusi masing-masing yakni 120 unit untuk Korea Selatan dan 48 unit untuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com